Sabtu, 27 Juli 2024

Bom Bunuh Diri Guncang Katedral Makassar, Pelaku Tewas dan 9 Orang Terluka

MAKASSAR — Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan Irjen Pol Merdisyam memastikan korban meninggal dunia berjumlah satu orang dalam kejadian bom bunuh diri di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar, Minggu pagi (28/3/2021). Selain korban tewas, 9 orang mengalami luka berat dan ringan.

“Untuk update informasinya itu, ada satu orang yang meninggal dunia dan itu adalah pelaku bom bunuh diri. Sementara korban luka kini sudah dirawat di Rumah Sakit. Informasi lain nanti ya, sekarang masih dalam proses identifikasi dan olah TKP,” ujar Irjen Pol Merdisyam kepada wartawan.

Ia mengatakan, korban bom bunuh diri yang meninggal dunia itu kondisi badannya hancur dan beberapa bagian tubuhnya rusak karena ledakan yang cukup kuat tersebut.

Korban pelaku bom bunuh diri ini tidak sempat masuk ke dalam gereja, karena petugas pengamanan gereja sempat menahan pelaku bom bunuh diri di pintu gerbang, saat bersamaan juga proses peribadatan sudah selesai.

“Tidak sempat masuk, karena saat itu pengamanan gereja mencurigai orang yang akan masuk gereja. Ledakannya itu di pintu gerbang dan tidak sempat masuk gereja,” papar Kapolda.

Sebelumnya, insiden ledakan yang diduga bom bunuh diri terjadi di sekitar Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Minggu, sekitar pukul 10.30 WITA.

Baca Juga :  Pemimpin Relawan Jokowi Dipecat dari Jabatan Komisaris Utama

Ledakan bom yang berada di sekitar Polsek Ujung Pandang dan Polrestabes Makassar serta Kantor Balai Kota Makassar itu langsung membuat heboh, dan aparat Polri dan tim Densus 88 langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk mengamankan lokasi dan identifikasi.

Di lokasi ditemukan serpihan tubuh manusia yang diduga pelaku bom bunuh diri. Selain itu, juga terdapat anggota jemaah yang luka di bagian dada dan tangan akibat terkena serpihan bom bunuh diri itu.

Terkait hal itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan Kiai Haji A.G. Sanusi Baco, Lc. mengutuk keras aksi bom bunuh diri di depan pintu Gereja Katedral itu. “Tindakan pelaku ini tidak bisa ditoleransi karena tidak manusiawi dan melanggar nilai-nilai ajaran agama,” kata Sanusi.

Akibat kejadian yang juga menjadikan orang lain turut menjadi korban, lanjut Sanusi, MUI mengecam dan mengutuk keras aksi bom bunuh diri tersebut.

Menurutnya, aksi bom bunuh diri itu telah membuat orang ketakutan dan tidak merasa tenteram untuk pergi beribadah, padahal setiap individu memiliki kebebasan untuk beribadah sesuai dengan keyakinannya. (***/CP)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini