Senin, 14 Juli 2025
Beranda blog Halaman 302

INTOLERANSI entah sampai kapan selesai

0

Kabarindo24jam. Miris memang, tetapi seperti itulah kejadian yang sering terjadi akhir-akhir ini. Persoalan sebenarnya muncul di awal tahun 2000 an, yang setiap tahunnya mengalami keterulangan. Misalnya penutupan tempat Ibadah kelompok minoritas tertentu, pembubaran acara keagamaan tertentu, dan kasus ini tiap tahun terus terjadi dan berulang di berbagai tempat.

Dalam prakteknya, Intoleransi yang terjadi di berbagai tempat di Indonesia, setiap tahunnya cenderung memiliki pola yang sama. Setidaknya ada dua persoalan yang membuat praktik intoleransi masih berlangsung di Indonesia.

Pertama, aturan hukum dan kebijakan lain yang sering kali bertentangan.

Kedua, Ketidak tegasan aparat untuk menindak pelaku-pelaku Intoleransi. sehingga, mereka merasa dominan karena telah mendapatkan ruang.

Saat ini memang ada aturan yang menjamin hak atas kebebasan menjalankan ibadah sesuai keyakinan.

Namun, disisi lain, ada aturan dan kebijakan yang mengancam kebebasan beragama dan berkeyakinan namun, masih di pertahankan.

Pelaku tindakan Intoleran atau pelanggaran hak kebebasan beragama atau berkeyakinan paling banyak di lakukan oleh warga setempat yang di mobilisasi oleh Organisasi atau kelompok agama tertentu.

Mengutip dari berita Kompas.Ketua Satgas Nusantara yang juga Kapolda Metro Jaya Irjen (pol) Bpk.Gatot Eddy Prabowo, saat menghadiri acara Hari Toleransi Internasional yang di adakan di Hotel Sahid, Kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Jum’at (15-11-2019) Tahun lalu.

Bahwa Intoleransi di sebabkan tiga hal, apa saja ?

  1. GLOBALISASI.

Penyebab pertama, kata Gatot, Perkembangan situasi global yang membuat terkikisnya nilai-nilai ketimuran. Salah satunya adalah Toleransi.

” Memang ini tidak lepas kondisi Global, globalisasi, demokratisasi, dan ilmu pengetahuan.

Ini sangat berpengaruh di dalam perkembangan Toleransi di Negara kita. ” Kata Gatot

” Globalisasi membuat nilai ketimuran kita semakin tergerus.”

2. Demokrasi yang di dominasi “Low Class.

Penyebab kedua adalah Iklim demokrasi Indonesia yang kurang Ideal.

Menurut Gatot, Demokrasi itu sangat ideal jika kondisi sosial masyarakat kelas menengahnya Dominan. Akan tetapi kondisi Indonesia di dominasi masyarakat kelas bawah.(Low class)

Masyarakat kelas bawah ini di golongkan sebagai masyarakat yang kurang beruntung dalam pendidikan, ekonomi dan lain sebagainya.

” Dalam demokrasi, masyarakat yang low class cenderung ingin melakukan sebuah perubahan yang cepat, kritis, tetapi tidak rasional.” Kata Gatot

Dengan demikian, demokrasi Indonesia yang di dominasi masyarakat kelas bawah itu kemudian di anggap sebagai kondisi yang sebebas-bebasnya. Terlebih lagi kondisi Indonesia amat majemuk dari sisi Agama, Suku budaya, etnis, dan sebagainya.

Lambat laun, perbedaan ini terus di cari celahnya sehingga muncul nilai Primordialisme.

Di sinilah muncul tindakan-tindakan Intoleransi terhadap sesama, kata Gatot.

3. Perkembangan MEDSOS.

Penyebab ketiga adalah cepatnya perkembangan medsos di Indonesia.

Melalui perkembangan medsos, paham Intoleran di sebarluaskan.

” Kalau dahulu orang mengajarkan paham radikal melalui cara pertemuan, cara diskusi. Tetapi sekarang pakai media sosial.” kata Gatot.

“Bagaimana caranya orang itu bisa Intoleran ? Ya belajar dari medsos. Bagaimana Orang itu bisa menjadi teroris ? Ya belajar dari medsos.

Menurut Gatot, perkembangan medsos harus menjadi tantangan bersama, semua pihak di harap memerangi Intoleransi, sebab selain sisi negatif, medsos juga punya sisi positif yang bisa di manfaatkan.

” Yang Negatif inilah yang perlu kita antisipasi, khususnya bagaimana kita membangun toleransi, baik lewat edukasi, maupun dengan cara lain.” ungkapnya. -sumber Kompas.

Menurut sebuah analisis, semakin sekuler seseorang semakin tinggi tingkat toleransi orang tersebut.

Tantangan menghadapi Intoleransi ini sebenarnya bukan untuk Indonesia saja, tetapi tengah menjadi gejala Global, jika di Indonesia Intoleransi muncul dan terjadi akibat Diskriminasi terhadap hak kebebasan beribadah, hak perbedaan keyakinan, atau perbedaan pilihan politik. Maka di sejumlah negara lahir dalam bentuk Islamphobia, Anti-semitisme, atau anti kaum imigran.

Sebagaian besar korbanya adalah masyarakat muslim.

Intoleransi juga menjadi efektif karena politisasi identitas atau bahkan politisasi kebencian terhadap kelompok yang berbeda.

Politisasi yang di maksud di sini adalah bentuk-bentuk penyalahgunaan identitas Agama dan keyakinan.

Sudah seharusnya, kita bisa membuat upaya-upaya penguatan toleransi yang seharusnya di lakukan merata dan meluas. Kita harus mendorong kohesi sosial di antara masyarakat yang berbeda, merangkul semua, dan memastikan mereka aman dan tidak terpinggirkan.

Sebagai masyarakat Indonesia yang cinta damai. Kita harus cerdas dan berpola hidup intelektual, Karena tidak semua tindakan intoleransi di terima oleh masyarakat  kita. Mari di perkuat lagi persatuan dan dan kesatuan dengan ilmu pengetahuan, Karena bagaimanapun juga, Pengetahuan selalu menang melawan ketidak tahuan.

Dalam diri Jokowi tidak mengenal kata Santai

1

KabarIndo24jam. Sungguh kalimat di atas adalah benar memang adanya, tanpa melebih lebihkan  bahwasanya hasil kerja dari pemerintah sudah banyak kelihatan dan mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Bagaimana tidak, dalam beberapa tahun terakhir, program proritas kerja pemerintahan jokowi sudah mulai berwujud, yang antara lain dari pembangunan infrastruktur. Mulai dari infrastruktur jalan tol, bandara, bendungan, pelabuhan,  penambahan ruas jalan, perombakan bangunan di perbatasan negara tetangga, dan tentunya masih banyak lagi lho. Belum lagi yang menyangkut birokrasi, Presiden telah berhasil memangkas birokrasi yang tadinya tumpang tindih menjadi lebih ramping, yang tadinya  lambat menjadi cepat, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya dalam setiap pengurusan  dokumen maupun yang berhubungan dengan perizinan. Ya, Presiden Jokowi memang menerapkan pola kerja lebih cepat dari pemimpin sebelumnya, sehingga target pembangunan bisa selesai sesuai dengan harapan dan Pemerintah bisa pindah ke program kerja prioritas lain dan dikerjakan lagi di daerah lain. Jadi memang cepat sekali. Sebagai Presiden RI  “Kerja, Kerja, Kerja” telah menjadi slogan yang sangat menakjubkan. Sehingga menjadi sebuah semangat baru bagi Pemerintah dan jajaran untuk kerja lebih fokus lagi, sehingga masing-masing jajaran dapat menyelesaikan target kerja yang sudah menjadi skala prioritas Pemerintah saat ini. Di masa pemerintah Jokowi Jusuf Kalla Periode 2014-2019, dinilai berhasil menyelesaikan sejumlah target pembangunan selama kurun waktu 5 tahun. Kemiskinan, ketimpangan dan pengangguran, menjadi salah satu faktor yang membaik di Pemerintah Jokowi Jilid 1. Hal ini ditunjukkan oleh Indikator rasio dari masing-masing elemen. Jokowi dinilai berhasil menurunkan tingkat kemiskinan dari 11,3 persen menjadi 9,4 persen. Rasio yang menunjukkan tingkat ketimpangan pun membaik dari angka semula yang mendekati 0,046 menjadi 0,382, dan tingkat pengangguran terbuka yang tadinya di angka 5,7 persen menjadi 5,0 persen. Dan yang lebih membanggakan, ini adalah yang pertama kalinya dalam sejarah Indonesia merdeka, Pemerintahan Jokowi jilid 1 telah berhasil menurunkan kemiskinan menjadi single digit. Disamping itu, Jokowi juga mereformasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan memangkas belanja subsidi yang dialihkan ke anggaran produktif belanja modal. Salah satu reformasi tersebut adalah peningkatan anggaran belanja infrastruktur. Pada tahun 2015, Angka belanja infrastruktur APBN mencapai Rp. 256,1 triliun, dan pada periode 2019 pos tersebut mendapatkan anggaran sebesar 415 triliun atau naik sebesar 62 persen dibandingkan tahun 2015. Berdasarkan hasil monitoring terhadap 223 proyek dan 3 program yang terdaftar dalam Proyek Strategis Nasional ( PSN ), pada tahun 2018 sebanyak 32 proyek dinyatakan telah selesai, dan hinga semester 1-2019  sebanyak 16 proyek tambahan juga dinyatakan selesai. Dan itu artinya pada tahun 2019 sudah ada 48 proyek yang juga dinyatakan selesai. Dari 16 proyek yang dinyatakan selesai pada periode januari-juni tahun 2019, terdapat 11 proyek yang telah mencapai penyelesaian konstruksi dan terdapat 5 proyek yang disesuaikan statusnya (Menjadi selesai) berdasarkan kriteria status penyelesaian proyek. Sebanyak 11 proyek khusus yang di nyatakan selesai kontruksinya meliputi:

  1. Proyek jalan tol,
  2. Proyek Palapa Ring
  3. Proyek kawasan Otonomi khusus
  4. Proyek Bandara
  5. Proyek Bendungan
  6. Proyek pembangunan Smelter
  7. DLL

Sebelas proyek tersebut memiliki nilai Investasi sebesar Rp 56,3 triliun( Proyek palapa ring tidak diikut sertakan karena menunggu konfirmasi lebih lanjut). Jika disertakan tentu nilainya akan lebih besar – Sumber CNBC Indonesia. Jokowi menegaskan, Sesakit apapun  bangsa Indonesia, pembangunan harus tetap dilanjutkan. Karena pembangunan adalah pondasi kemajuan bangsa. Dia ingin pembangunan cepat selesai dan bermanfaat buat masyarakat. Jokowi juga menegaskan bahwa infrastruktur yang telah dibangun bisa disambungkan di kawasan-kawasan Industri, kawasan pertanian sehingga masyarakat mendapatkan kemudahan jalur distribusi sehingga menekan pembiayaan pengiriman. Pada periode keduanya, Jokowi masih tetap fokus mendorong proyek Infrastruktur. Misalnya saja, Peresmian Moda Raya Transportasi ( MRT ), sangat di harapkan dengan adanya moda raya transportasi, masyarakat diharapkan dapat menikmati kemudahan transportasi masal. Untuk bisa melihat hasil kerja pemerintah secara lebih lengkapnya, mengenai hasilnya, mengenai konstruksinya, mengenai moda transportasi dan program kerja pemerintah yang sudah tercapai. Banyak kok info terupdate yang diliput oleh media dan disiarkan juga di beragam televisi swasta. Jadi sebagai masyarakat yang cerdas harus fair menilai, dan memberikan apresiasi atas semua capaian dari pemerintah saat ini.

2024 Jawa Tengah Diprediksi Akan Mengirim Putra Terbaiknya Ke Istana

0

Kabarindo24jam. Malam semakin beranjak, sisa rintik-rintik hujan dari langit masih menetes, baik menetes di kursi, maupun di meja akibat bocornya atap rumah yang belum sempat di perbaiki. Tadi sore hujan memang lebat sekali gaees, entah dari jam berapa hujan itu turun. Aku tak tahu, yang jelas hujan hari ini membuat jalan depan rumahku yang biasanya ramai oleh lalu-lalang orang lewat, Sekarang menjadi sepi, mungkin karena orang malas keluar kali ya. Lalu aku beranjak ke dapur, menyalakan kompor, menyiapkan air untuk dimasak, dan Menyiapkan kopi untuk di tuangkan kedalam gelas. Tidak butuh waktu lama, air cepat sekali mendidih. Kutuang air kedalam gelasku yang sudah terisi kopi, lalu ku aduk biar larutan gula dan kopi biar menyatu. Sambil membawa gelas, aku melangkah kedepan, ku ambil Hp lalu menuju kursi di depan rumah. Oh..nikmat sekali menikmati malam ini dengan segelas kopi, pikirku.

Kuperhatikan benar setiap status dan postingan dari teman-temanku di beranda fb. Ku baca dari setiap kata per kata, aku coba memahami apa inti dari narasi yang mereka bangun di berandanya.

Status dan postingan teman – teman bersliweran lewat di berandaku ternyata temanya sama, yaitu,  lagi membahas Gubernur Ganjar Pranowo. Gubernur yang populer dan nyentrik ini, Telah di gadang-gadang oleh netizen Indonesia untuk meneruskan kepimpinan pak Jokowi setelahnya. Ada lho netizen secara iseng mencoba menggandengkan Pak Ganjar dengan figur-figur yang mereka sukai. Antara lain, Ganjar-Ahok, Ganjar-Risma, Ganjar-Kang Emil, Ganjar-Erick Thohir, bahkan ada yang menyandingkan  antara Ganjar dan Sandiaga. Tetapi ya nggak apa-apa sih, Mungkin ini adalah sisa dari euforia pesta politik tahun 2019 lalu yang masih belum hilang, Kalau menurut saya pribadi, ya baguslah. berarti saat ini masyarakat sudah pada melek politik.

Karena penasaran, lalu aku mencoba mencari-cari referensi. apa sih gebrakan yang populer dari sosok Ganjar Pranowo sehingga menyita banyak perhatian dari para netizen. khususnya, yang berteman dengan saya di sosial media. Lalu aku coba browsing-browsing di Internet. Apa saja sih program-program unggulan dari pak ganjar dalam membangun Jawa Tengah, Sehingga orang lain yang sebenarnya bukan warga Jateng ikut merasakan kagum dengan kepemimpinan Pak Ganjar. Ternyata, banyak lho prestasi Pak Ganjar .

Dan ini adalah 5 contoh prestasi Ganjar Pranowo dalam membangun Jawa Tengah, Antara lain :

1.Mendorong Tumbuhnya lembaga Keuangan.

Pada tahun 2017, Pak Ganjar pernah lho menerima penghargaan dari Presiden RI sebagai Penggerak Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) teladan, untuk periode 2017. Program real Ganjar saat itu ialah, membuat kredit khusus kepada pelaku UMKM yang membutuhkan suntikan modal. Berkat Ganjar akses keuangan di Jawa Tengah lebih mudah dan baik.

  1. Pembagian Kartu Tani untuk kesejahteraan Petani.

Fungsi dari kartu Tani ini murni program cerdas Ganjar, yang bertujuan untuk memaksimalkan distribusi pupuk bersubsidi. yang pelaksanaanya harus tepat dalam segi harga, kualias, tempat, waktu dan juga jumlahnya. Manfaat lain dari kartu ini adalah membantu mengalokasikan bantuan sarana produksi pertanian,  serta sarana produksi padi supaya nanti bisa tepat sasaran kepada petani yang berkategori kurang mampu. Kartu Tani ala Ganjar ini juga terhubung dengan sistem pertanian di Indonesia lho, yang nantinya bisa menyetabilkan harga komoditi pertanian ketika ada lonjakan harga di pasaran.

  1. Pengelolaan dan Pengembangan Angkutan Jalan.

Gubernur beserta Jajarannya. lagi-lagi  telah di nilai berhasil dalam mengelola sistem perhubungan dengan baik. Hal ini di buktikanya dengan di dapatkannya piala WAHANA TATA NUGRAHA KENCANA pada acara penghargaan Bidang Perhubungan Darat pada Tahun 2017 silam.

  1. Penanganan Jalan Berlubang Dengan Cepat.

Sebagai jalur utama, Tentunya beberapa jalan di Jawa Tengah tidak terlepas dari kerusakan dan banyaknya jalan berlubang. Kondisi jalan yang berlubang sering kali menjadi keluhan masyarakat yang tinggal di sana. Untuk itu, Gubernur seringkali turun langsung melakukan survey di lapangan, dan  melaporkan ke dinas terkait mengenai jalan berlubang. Beliau juga berkomunikasi dengan dinas terkait, agar jalan – jalan berlubang segera di perbaiki. Saat ini, Gubernur juga membentuk tim sendiri yang di namakan Saber Lubang,  yang tujuannya untuk menekan angka kecelakaan akibat terperosok jalan berlubang.

  1. Tegas dalam memberantas PUNGLI.

Sosok GubernurJateng ini adalah sosok yang pendiam. tetapi, hal-hal yang menyangkut ketegasannya tidak perlu di ragukan lagi. Bila sekilas melihatnya di layar kaca, mungkin kita setuju bahwa Ganjar adalah sosok yang kalem. Tapi ternyata beliau bisa memperlihatkan ketegasannya jika menemukan pungutan liar di wilayahnya. Contohnya, Saat beliau melakukan sidak di jembatan timbang di Kabupaten Batang. Saat itu, ada seorang kenek truck meninggalkan uang diatas meja petugas. dengan harapan biar tidak di kenakan denda atas kelebihan muatan. Sontak saja Gubernur secara spontan membuka laci-laci meja petugas yang kebetulan di temukan 2 amplop berisi uang dan langsung saja di banting di meja. Kemudian, kenek tersebut di interogasi langsung olehnya dan kenek tersebut mengatakan,  kalau dia terbiasa menyerahkan uang pungli ke meja petugas, mereka juga mengaku, kalau uang pungli sudah menjadi budaya di sana.

Seketika itu, Ganjar langsung menelfon Kepala Dinas dan memberitahukan kalau di instansinya telah terlibat aksi Pungli, Ganjar juga menginstruksikan agar oknumnya juga di berikan sanksi untuk memberikan efek jera.-Sumber Faradina.

Selain prestasi di atas, yang saya kagumi dari pak Ganjar adalah Ketegasan beliau dalam menghadapi Diskriminasi, Intoleransi, dan Paham-paham yang bertentangan dengan lambang Negara. Yaitu, Pancasila. Dalam setiap kesempatan, beliau ternyata aktif di sosial media. Sosial media menurut pak ganjar adalah call center yang efektif untuk menampung masukan dan keluhan langsung dari masyarakat. Dengan Sosial Media, masyarakat bisa leluasa menyampaikan keluh kesahnya, menyampaikan dukungannya, dan sebagai ajang saling sapa antara Gubernur dan rakyatnya.

-Peran Gubernur menghadapi paham Radikal di jawa tengah.

Menghadapi paham-paham Radikalis, Saat ini pak ganjar lebih protektif dan memantau betul titik-titik penyebarannya. Ganjar mengatakan, Sekolah memang menjadi tempat yang  harus segera di bereskan mengenai ideologi. Ia mengaku sudah banyak laporan dari banyak tokoh agama dan masyarakat mengenai penanaman paham Radikalis yang di lakukan secara masif di sekolah. Baik di masukkan melalui mata pelajaran, maupun Ekstrakulikuler. Dan statemen pak Ganjar ini tidak main-main lho gaess. Statemen pak Ganjar ini di sampaikan saat beliau menghadiri Halaqah Kyai Santri tentang pencegahan terorisme, bertempat di hotel Grand Wahid, yang di selenggarakan Tahun lalu.

Yang lebih mencengangkan lagi, di statemen beliau mengatakan ” Setidaknya tujuh Kepala Sekolah SMA/SMK/SLB di Jawa Tengah di duga terindikasi dalam Radikalisme.” kata Ganjar.

Menurutnya, ke tujuh Kepala Sekolah tersebut saat ini sedang di bina untuk kembali kejalan yang benar. dan jika tidak mau, pemerintah akan mengambil tindakan tegas. Itulah hebatnya Ganjar gaess, Beliau ini menekankan kepada masyarakatnya untuk sering-sering silahturahmi kepada tetangga. Biar masyarakat bisa membedakan mana itu Tuan Rumah, dan mana itu tamu. Karena dengan kekuatan sektor terkecil yang di sebut Silahturahmi, maka gerak langkah teroris itu dapat terdeteksi. Kalau ada warga yang tidak mau di ajak bertemu, tidak mau kumpul, dapat di ketahui sejak dini.

Pada intinya gaess, Pak Ganjar ini adalah Pemimpin yang mengayomi rakyatnya dengan latar belakang Agama dan keyakinan berbeda. Semuanya di perhatikan. Pak ganjar juga tidak segan-segan lho mengunjungi masjid, gereja, pura hanya untuk memastikan agar hak masyarakat menjalankan ibadah menurut keyakinannya terpenuhi. Oleh karena keberpihakan kepada Rakyatnya lah membuat Ganjar Populer, di sukai, di cintai, dan di harapkan netizen bisa meneruskan langkah Jokowi. Karena Netizen paham, bahwa antara Jokowi dan Ganjar adalah dua tubuh yang berbeda, dengan integritas, Kepintaran, ketegasan, pengabdian, dan loyalitas terhadap Negara kurang lebih sama. Maka sangat wajar, kalau netizen sudah pada sibuk ngotak ngatik siapa yang bakal jadi pasangan Ganjar di tahun 2024.

Salam.

GagazSantoso.

 

UMKM Sebagai Pengerak Roda Perekonomian Rakyat

0

KabarIndo24jam. Semenjak Presiden Jokowi resmi dilantik, ada misi besar Presiden yang harus benar-benar di kelola dan di berdayakan secara menyeluruh, yaitu bidang usaha UMKM. UMKM sangat di perhatikan betul oleh presiden karena berpotensi mengerakkan potensi daerah agar lebih bisa bersaing dan mendapatkan ruang di tengah persaingan dagang yang membuat pengusaha daerah begitu terbebani. Di samping itu, perhatian penuh presiden terhadap umkm tidak lain adalah membantu usaha-usaha skala daerah untuk ikut berkontribusi menciptakan hasil usaha daerah yang produktif dan bisa mengerek pertumbuhan ekonomi di daerah.
Saat kita berbicara tentang bisnis. Kita sering mendengar istilah UKM dan UMKM, Keduanya memiliki hubungan erat dengan usaha yang di kelola masyarakat, dan bukan Korporasi. Keduanya adalah elemen yang bisa menggerakkan roda pertumbuhan ekonomi di masyarakat. Berdasarkan Data Pusat Statiska ( BPS ),Jumlah pengusaha Indonesia saat ini meningkat, ini membuktikan bahwa ada banyak minat masyarakat dalam mengelola bidang Usaha Kecil Menengah atau Usaha Mikro Kecil Menengah. Namun, banyak yang mengira kalau kedua bidang tersebut memiliki makna yang sama. Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan, apalagi, di tinjau dari besar usaha atau hukum yang mengatur keduanya.
Merujuk pada Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha mikro, kecil dan menengah ( UMKM )adalah badan usaha perseorangan yang produktif dan memenuhi Kreteria yang tertulis di Undang-Undang. Aset maksimal dari usaha ini adalah 50 juta, Sedangkan omset maksimalnya di angka 300 juta.
Lantas, Bagaimana dengan pengertian UKM?
UKM atau Usaha Kecil Menengah adalah usaha yang di jalankan oleh perseorangan yang bukan menjadi bagaian usaha menengah atau usaha besar. Asetnya berkisar antara 50/500 juta, dan omsetnya mencapai di atas 500 juta lebih. Dari omset dan aset tentu kita bisa melihat perbedaan antara UKM dan UMKM. Perkembangan UMKM di Indonesia sebetulnya cukup positif, bahkan data BPS menyebutkan bahwa UMKM di Indonesia telah mampu menyumbangkan 57 persen dari PDB ( Produk Domestik Bruto ) di Indonesia.
Ada beberapa hal yang harus di perhatikan untuk meningkatkan produktivitas dan kuantitas UMKM di Indonesia, baik di sisi masyarakat maupun pemerintah, yaitu, Dengan mengadakan event UMKM, dengan sosialisasi Pemasaran sampai pencarian Investor sebagai mitra pemasaran. Kementerian Koperasi dan UKM RI melaporkan bahwa secara jumlah unit UMKM memiliki pangsa pasar sekitar 99,99 persen ( 62,9 juta unit )dari pelaku usaha di Indonesia / data 2017. Sementara usaha besar menghasilkan 0,001 persen atau sekitar 5.400 unit. Usaha Mikro menyerap tenaga kerja sekitar 107,2 juta tenaga kerja ( 89,2 persen )Usaha kecil menyerap 5,7 juta tenaga kerja ( 4,74 persen ), dan usaha menengah menyerap 3, 73 juta ( 3,11 persen ), Sementara usaha besar menyerap tenaga kerja sebesar 3, 58 persen, yang artinya UMKM secara gabungan telah menyerap tenaga kerja 97 persen tenaga kerja nasional. Sementara Usaha besar telah menyerap tenaga kerja 3 persen dari penduduk Indonesia.( ggzsantoso)