Jumat, 19 April 2024

KRI Nanggala Terdampar di Kedalaman 100 Meter, Tim Pencari Berjuang Selamatkan Awal Kapal

BALI —  Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Achmad Riad mengungkapkan perkembangan terakhir posisi kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam beberapa hari yang lalu. Menurutnya, saat ini kapal selam KRI Nanggala-402 tersebut sedang berada pada kedalaman 100 meter dan sedang dalam kondisi diam tanpa suara.

“Tim pencari sudab melakukan penyisiran ke semua wilayah perairan laut Bali. Bisa saja arus bawah laut membawa kapal, ini sudah diperkirakan. Kapal selam sudah diam tidak ada suara, sehingga sonar yang bisa menangkap,,” ujar Mayjend Riad di Base Ops Ngurah Rai Bali, pada Jumat (23/4/2021).

Ia juga menambahkan bahwa fokus pencarian KRI Nanggala-402 saat ini berada pada area sekitar ditemukannya tumpahan minyak dan di titik yang terdeteksi benda bermagnet tinggi.

“Ada satu titik magnet yang kuat. Mudah-mudahan itu tidak berubah dan akan dikejar itu. Mudah-mudahan itu jadi titik terang,” kata dia.

Sebelumnya, deteksi benda magnet tinggi itu ditemukan oleh sebuah alat yang dipasang di KRI Pulau Rimau. Kapal ini memiliki karakter penyisir ranjau. Tapi, tak cukup mampu untuk melihat lebih jauh benda apa itu.

Tim TNI AL saat ini masih menanti kehadiran KRI Rigel yang memiliki sonar. Dengan begitu, temuan benda magnet tinggi bisa dipastikan apakah itu kapal selam Nanggala atau bukan.

“KRI Rigel berada dekat, diharapkan siang hari ini sampai bisa membangun mencari lebih detail, menindaklanjuti mencari hasil yang kemarin diperoleh KRI Rimau,” ucap dia.

Baca Juga :  Akhirnya, KPK Periksa Ketua Komisi III DPR Terkait Kasus Bansos Covid-19

Sementara itu, menanggapi kemampuan oksigen dalam kapal selam tersebut Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengungkapkan cadangan oksigen di kapal selam KRI Nanggala-402 hanya bisa bertahan selama 72 jam dalam kondisi black out.

Oleh karenanya, Yudo berharap agar seluruh pihak yang ikut dalam proses pencarian dapat bekerja ekstra keras agar bisa menemukan kapal tersebut dalam kurang dari 3 hari.

“Saat ini kita masih ada di posisi submiss ya, jadi istilahnya hilang posisinya, karena ini teknis, saya belum tanyakan sampai ke situ ya. Kita upayakan dulu, dan tidak bisa memberikan spekulasi terkait itu, dengan batas waktu sampai besok. Dan kita maksimalkan hari ini untuk segera bisa menangkap posisinya,” tuturnya.

Ia juga mengungkapkan, dalam pencarian KRI Nanggala-402, sejumlah negara seperti Singapura dan Malaysia telah mengirinkan bantuan. “Yang berangkat sudah Singapura dan Malaysia, delapan negara lainnya siap membantu,” ujar Yudo.

Sebelumnya, pada Rabu 21 April 2021 pukul 03.45 WITA KRI Nanggala melaksanakan penyelaman. Kemudian pukul 04.00 WITA melaksanakan penggenangan peluncur torpedo nomor 8 dan bukan rudal.

Hal itu merupakan komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala pada pukul 04.25 WITA saat komandan gugus tugas latihan akan memberikan otorisasi penembakan torpedo. (***/CP)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini