Rabu, 6 Desember 2023

Mayoritas Rakyat Lebih Setuju Subsidi BBM walau Bebani APBN

JAKARTA — Mayoritas masyarakat tidak dapat menerima jika harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan. Masyarakat lebih setuju pemerintah tetap memberikan subsidi BBM kendati membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Hal itu terungkap berdasarkan survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada periode Agustus 2022 kepada 1.220 responden yang dirilis secara daring pada Minggu (4/9/2022).

“Hampir 60% atau sekitar 58,7% responden tidak setuju jika harga BBM naik. Hanya 26,5% responden yang menyatakan setuju jika harga BBM naik. Sisanya sekitar 14,8% tidak tahu,” jelas Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan.

Sebanyak 58,7% responden menganggap, harga BBM mestinya tidak naik, walaupun harga minyak dunia mengalami kenaikan. Responden pun berpendapat tak masalah beban pemerintah semakin tinggi, di antaranya melalui utang, untuk mempertahankan harga BBM.

Lebih lanjut Djayadi Hanan menjelaskan, data survei tersebut juga menunjukkan bahwa sekitar 58,1% responden lebih sepakat jika pemerintah memberikan subsidi kepada masyarakat dalam bentuk subsidi harga barang, ketimbang subsidi tunai. Subsidi barang dianggap bisa dinikmati seluruh masyarakat dengan harga terjangkau.

Baca Juga :  Tangani TPPU, PPATK Dorong Penyidik di Seluruh Indonesia Tingkatkan Kualitas

Sementara hanya sekitar 39,5% responden yang setuju jika subsidi tunai diberikan secara langsung kepada masyarakat yang membutuhkan.

Survei LSI dilakukan dengan metodologi dengan populasi survei ini adalah seluruh WNU yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 1220 responden. Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar +/2.9% pada tingkat kepercayaan 95% (dengan asumsi simple random sampling).

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti. (CP)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini