Selasa, 16 April 2024

Pembagian Dana Bagi Hasil Dinilai Tak Sesuai, Bupati Meranti Bakal Gugat Presiden Jokowi

JAKARTA – Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil, berencana akan menggugat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi). Hal tersebut disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengelolaan Pendapatan dan Belanja Daerah se-Indonesia pada Kamis 8 Desember 2022 lalu.

Selain itu, ia pun menyebut Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berisi setan atau iblis karena pembagian Dana Bagi Hasil (DBH) dianggap tak sesuai.

Menurut Adil, Meranti merupakan daerah penghasil minyak sejak tahun 1973. Sayangnya hasil kekayaan alam itu tidak dirasakan masyarakat setempat, terlihat dari jumlah penduduk miskin ekstrim yang disebut mencapai 25,68% di Riau.

“Saya kemarin dipanggil ketemu Pak Tito (Menteri Dalam Negeri), minta petunjuk selaku pembina saya, saya mau gugat Pak Jokowi,” ucap Adil.

Ia juga membeberkan, saat ini terdapat 222 sumur minyak di Meranti yang produksinya hampir 8.000 barel per hari namun DBH hanya Rp114 miliar. Total itu sudah memperhitungkan penambahan 13 sumur di tahun ini dan 19 sumur lagi di 2023 dengan target produksi hingga 9.000 barel per hari.

Baca Juga :  Komjen Listyo Rendah Hati, Dukungan Jadi Kapolri Kian Meluas 

Adil juga meminta kepada pemerintah pusat agar hentikan saja pengeboran minyak di Meranti. Sebabnya kegiatan itu juga tidak dinikmati oleh masyarakat di daerahnya.

“Meranti itu targetnya 2023 9.000 barel per hari. Jadi kalau seandainya kami naik, penghasilannya besar dianggap penurunan, saya mengharapkan bapak keluarkan surat untuk penghentian pengeboran minyak di Meranti. Jangan diambil lagi minyak di Meranti, tidak apa-apa kami juga masih bisa makan daripada uang kami dihisap sama pusat,” tegas Adil.

Ia mengungkapkan telah berupaya mempertanyakan DBH yang digelontorkan Kementerian Keuangan ke Meranti dengan melayangkan tiga surat permohonan audiensi ke Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, namun berbagai upaya tersebut gagal.

“Sampai ke Bandung saya kejar orang Kementerian Keuangan juga tidak dihadiri oleh yang kompeten, yang hadir waktu itu entah staf, tidak tahu lah. Sampai waktu itu saya ngomong ‘ini orang keuangan isinya ini iblis atau setan’,” kata Adil. (ES)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini