Jumat, 29 Maret 2024

Pimpin NWDI, Tuan Guru Bajang Bertekad Membangun Indonesia Maju

LOMBOK — Usai terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (PB NWDI) masa bakti 2022 – 2027, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi menegaskan dirinya bersama NWDI berkhidmat untuk umat membangun Indonesia maju.

NWDI, tutur TGB, dengan muktamar ini menegaskan dan meneguhkan jati dirinya bahwa NWDI adalah gerakan keislaman kebangsaan. Sebab hal itu tidak pernah lepas dari isu-isu yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat.

“Baik itu isu-isu sosial, isu politik, isu ekonomi, termasuk isu keadilan, dan semuanya diteropong oleh NWDI itu dalam perspektif ahlussunnah waljamaah,” ujar cucu pahlawan nasional TGKH Zainuddin Abdul Madjid itu.

Menurut TGB di hadapan peseta Muktamar Perdana NWDI di Lombok pada Minggu (30/1/2022),, ada tiga prinsip dasar perjuangan NWDI ke depan. Yang mengedepankan pertama tasamuh, toleransi termasuk dalam konteks perbedaan pandangan di dalam membangun republik ini.

“Dalam makna yang lugas adalah perbedaan pandangan itu sesuatu yang sah, tidak boleh dipermasalahkan, tentu sepanjang sesuai dengan koridor hukum dan etika yang ada,” beber TGB.

Lalu kedua, kata TGB adalah tawassul atau proporsionalitas. “NWDI memandang salah satu yang menjadi pangkal seringnya terjadinya kekisruhan di ruang publik adalah ketika kita tidak bisa memotret suatu masalah secara proporsional,” katanya.

Kadang masalah yang sebenarnya adalah masalah kontestasi politik, ujar TGB, itu ditarik menjadi masalah akidah. Terkadang masalah yang sebenarnya muaranya pada keadilan substansial, tetapi kemudian ditarik hanya menjadi demokrasi prosedural.

“Jadi kadang-kadang kalau kita tidak proporsional, salah menempatkan masalah di ruang yang keliru, itu kita akhirnya tidak mampu menangani dengan baik,” kata mantan anggota DPR RI itu.

Baca Juga :  Polantas Polsek Medan Area Gelar Operasi Patuh Toba 2021

Akhirnya, kata TGB, yang terjadi itu kekisruhan terus menerus di ruang publik. “Karena itu kami mendorong semua, termasuk di NWDI sendiri untuk terus meneguhkan cara pandang proporsional, berimbang,” tandasnya.

Kemudian yang ketiga, kata TGB adalah tahaddur. Artinya, gerak NWDI ini berorientasi ke masa depan. “Karena itu kami di NWDI sebagaimana disampaikan Bapak Presiden Joko Widodo juga bonus demografi kita hampir mencapai puncak, pastikan itu bisa menjadi keunggulan, bukan bencana,” katanya.

“Karena itu semua sumber daya kita di Indonesia ini harus bergerak bersama, dan berorientasi masa depan. Hal-hal yang sifatnya sudah terjadi, beban-beban sejarah saya pikir tidak perlu kita terkungkung. Termasuk dikotomi-dikotomi antar orang lama orang baru, pandangan lama pandangan baru,” urainya.

“Saya pikir semua pandangan itu bermanfaat, semua periode dan masa pemerintahan itu juga sudah berkontribusi untuk Indonesia. Tugas kita adalah mengambil yang terbaik,” pungkas Gubernur NTB periode 2008-2018 itu.

Sementara itu, penetapan TGB sebagai Ketua Umum NWDI tersebut disampaikan dalam putusan Sidang Pleno VI Muktamar Perdana NWDI. Pimpinan Sidang Pleno VI Muktamar NWDI Rosiade Sayuti membacakan putusan tersebut di depan muktamirin.

Kemudian disambut oleh seluruh muktamirin yang serentak mengucap takbir diikuti tepuk tangan usai putusan tersebut dibacakan. TGB mengatakan, dengan terpilihnya menjadi Ketua Umum PB NWDI, menjadi amanah yang mesti diikhtiarkan dengan baik dan maksimal. (***/CP)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini