Jumat, 29 Maret 2024

Proyek Formula E Sulit Terwujud, DPRD DKI Curiga Ada Sesuatu

JAKARTA — Waktu pelaksanaan balapan mobil listrik Formula E 2022 di Jakarta tinggal 128 hari lagi dari sekarang atau tanggal 4 Juni tepatnya, namun hingga akhir Januari ini pengerjaan arena sirkuit belum juga dilaksanakan. Hal ini membuat Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi merasa pesimis gelaran balap Formula E itu dapat terlaksana tepat waktu.

“Saya ini salah satu konsultan Sirkuit Mandalika, jadi saya tahu teknisnya, jadi buat trek balap bukan kayak buat lintasan permainan Tamiya,” katanya kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (26/1/2022).

Menurut Politisi PDI Perjuangan itu, membangun lintasan balap sebenarnya membutuhkan waktu 2 tahun. Sehingga tidak rasional kalau pembangunan sirkuit hanya dikebut dalam tempo 3 bulan. “Rasionalnya 2 tahun, harus yang matang,” ucap Prasetio seolah mengkritisi Gubernur DKI Anies Baswedan.

Sementara itu, dilaporkan proses tender proyek pembangunan sirkuit Formula E di kawasan Ancol Timur, Pademangan, Jakarta Utara, mengalami kegagalan alias dibatalkan dengan alasan teknis.

Namun Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Gembong Warsono mengendus kejanggalan dibalik gagalnya lelang proyek Formula E itu. Menurut dia, ada dua dugaan penyebab lelang pembangunan sirkuit Formula E tidak jadi dilaksanakan.

Yang pertama, kata dia, kontraktor tidak ingin mengambil risiko dengan kerugian yang didapat apabila menjalankan proyek tersebut. Pasalnya, kata dia, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tidak mampu membayar pembiayaan dari pembangunan ajang balapan tersebut, karena tidak ada penyertaan modal daerah (PMD).

Baca Juga :  KPK 'Diruwat' Agar Bernyali Naikan Kasus Formula E ke Penyidikan

“Saya menduga ada kerugian itu terhadap perusahaan yang ikut lelang,” kata Gembong seraya menyebutkan dugaan kedua bahwa tender tersebut digagalkan dengan motif untuk menunjuk secara langsung kontraktor oleh pihak PT Jakpro.

Apabila penunjukan secara langsung benar-benar terjadi maka transparansi mengenai harga dan anggaran yang dikeluarkan untuk ajang balap mobil tersebut akan semakin tertutup.

“Karena enggak dideclare, beda dengan lelang. Soal harga dan lain sebagainya, kalau penunjukan langsung, jadi serba tertutup karena semaunya Jakpro,” pungkasnya.

Sementara Direktur Pengembangan Bisnis Jakarta Propertindo (Jakpro), Gunung Kartiko mengakui bahwa sponsor untuk pembiayaan penyelenggaraan Formula E belum ada. Lalu proses tender untuk pembuatan surkuit pun gagal dan akan dilakukan tender ulang.

Padahal gelaran balap mobil bertaraf internasiinal tersebut akan dilaksanakan lima bulan lagi atau 14 Juni 2022 mendatang. Gunung mengungkapkan bahwasanya penyelenggaraan Formula E membutuhkan biaya Rp 150 miliar.

Sebagian anggaran sudah dipakai untuk pembelian alat sebagai kebutuhan konstruksi pembangunan trek. “Sebagiannya sekitar Rp 70 miliar sudah dipakai membeli perlengkapan trek sejak tahun 2019,” ucap Gunung dalam rapat kerja dengan Komisi B DPRD DKI, Senin (24/1) lalu.

Untuk menutup kebutuhan biaya penyelenggaraan itu kata Gunung, dana ini akan didapatkan dari pihak sponsor. Namun, Gunung mengaku hingga saat ini dana sponsor untuk menutupi kekurangan biaya gelaran Formula E belum masuk. (***/CP)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini