Sabtu, 27 Juli 2024

Terkait Pelaku Bom Bunuh Diri Makassar, 13 Orang Diciduk Tim Anti Teror di 4 Daerah

MAKASSAR — Tim Anti Teror Polri, Detasemen Khusus 88, bergerak cepat mengantisipasi pergerakan teroris pasca-bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021). Hasilnya, ada 13 terduga teroris yang berhasil ditangkap.

Ke-13 terduga teroris dalam satu jaringan itu ditangkap di empat lokasi berbeda di Makassar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jakarta, dan Kabupaten Bekasi, dengan rincian 4 ditangkap di Makassar, 5 di NTB, serta 2 di Jakarta dan 2 Kabupaten Bekasi.

Dalam jumpa pers di Mapolda Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (29/3/2021), Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, 4 orang ditangkap di wilayah Makassar berdasarkan hasil pengembangan penyelidikan bom bunuh diri di Makassar.

“Ini pengembangan dari peristiwa bom yang terjadi kemarin. Hari ini, tim Densus 88 bersama Satuan Mabes dan Polda berhasil mengamankan 4 tersangka yang berkaitan dengan pelaku bom bunuh diri , yaitu AS, SAS, MR, dan AA,” ujar Kapolri

Keempat terduga teroris ini merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang tergabung dalam forum kajian yang sama dengan pelaku bom bunuh diri di Makassar, L dan YSF. Forum tersebut bernama Kajian Villa Mutiara.

Di mana masing-masing memiliki peran untuk memberikan doktrin, kemudian mempersiapkan rencana jihad dan juga berperan membeli bahan peledak yang akan digunakan untuk digunakan sebagai alat untuk melakukan bom bunuh diri,” tutur Kapolri.

Baca Juga :  Jaksa Agung Mandatkan Tugas Khusus kepada Wakilnya yang Baru

Kemudian di wilayah NTB, Polisi menciduk 5 terduga teroris jaringan JAD lainnya. Empat ditangkap kemarin setelah kejadian bom bunuh diri di Makassar dan satu terduga teroris diamankan pada Senin ini.

Kapolri juga mengungkapkan, bahwa Densus 88 Polda Metro Jaya berhasil meringkus 2 terduga teroris di Jakarta dan 2 orang pasangan suami istri di Cibarusah, Kabupaten Bekasi. Empat terduga teroris itu ialah ZA, HH, AJ, dan BS.

Kapolri Listyo yang didampingi Kabareskrim Komjen Agus Andrianto dan Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar mengatakan, dari penangkapan ini, sejumlah bahan peledak dan 5 bom aktif jenis sumbu juga diamankan. Pihaknya menduga bom itu akan digunakan dalam waktu dekat.

“Dari hasil penangkapan dan penggeledahan di Bekasi dan Condet, ditemukan barang bukti antara lain lima bom aktif jenis bom sumbu yang siap digunakan, kemudian 5 stoples besar yang di dalamnya berisi aseton, kemudian H2O2, HCL, sulfur dan flash powder serta termometer yang akan diolah jadi bahan peledak dan jumlahnya kurang lebih 4 kilo,” papar Sigit.

“Juga ditemukan peledak yang sudah jadi dengan jumlah 1,5 kilo. Saat ini mereka sudah kita amankan dan perannya masing-masing ada yang mau beli bahan, ada yang mengajarkan, ada yang juga membuat bom dan yang siap beraksi,” pungkasnya. (CP/ Husni/*)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini