Jumat, 19 April 2024

Mahasiswa Pancasila Minta BNPT Lebih Masif Dalam Pencegahan Terorisme

BOGOR — Aksi Bom bunuh diri di gereja katedral Makassar pada Minggu pagi 28 Maret 2021, menuai kecaman sekaligus keprihatinan dari para ulama, tokoh politik dan kelompok masyarakat, termasuk Dewan Pimpinan Daerah Mahasiswa Pancasila (Mapancas) Kota Bogor.

“Kami mengecam dan mengutuk keras aksi bom bunuh diri di Makassar. Itu perilaku tidak ber-ketuhanan.” Kata Ketua DPD Mapancas Kota Bogor Fatholloh Fawait dalam keterangan tertulisnya kepada kabarindo24jam, Senin malam

Sihol, sapaan akrab Fatholloh, pun menyampaikan duka yang mendalam atas aksi bom bunuh diri tersebut dan meminta pemerintah untuk lebih aktif dan masif mencegah dan memberantas pelaku terorisme sampai ke akarnya.

Menurutnya, melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pemerintah saat ini harus lebih siap dalam menyikapi aksi Terorisme. “Kami meminta pemerintah melalui BNPT lebih aktif dan masif melakukan tugasnya sebagaimana diatur dalam Perpres 46 tahun 2010.” ujarnya.

Upaya pencegahan, lanjut Sihol, harus lebih masif untuk menghindari terjadinya aksi teror ditempat yang lain. Apa yang terjadi di Gereja Katedral Makassar harus menjadi warning bagi semua pihak, khususnya BNPT, dalam upaya pencegahan.

Harapannya agar dapat memberikan kenyamanan dan keamanan masyarakat. “Kami percaya kolaborasi TNI, Polri dan BNPT bersama-sama masyarakat dapat mencegah terjadinya aksi teror ditempat yang lain. Kenyamanan dan keamanan beribadah harus terpenuhi,” katanya.

Baca Juga :  Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berlanjut, Mall dan Rumah Makan Boleh Beroperasi Lagi

Mapancas, tambah Sihol, siap bersama-sama unsur terkait untuk memberantas aksi aksi Terorisme dan ekstrimisme yang dapat memecah belah keutuhan NKRI. “Berangkat dari Pancasila, kami siap gotong royong memberantas aksi Terorisme,” pungkasnya.

PP Sumbar Menyesalkan

Secara terpisah, Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila (MPW PP) Sumatera Barat, Erick Hariyona sangat menyesalkan aksi bom bunuh diri karena bisa memecah persatuan dan kesatuan bangsa.

”Kami tentu sangat prihatin dan menyesalkan kejadian tersebut, sebab kejadian yang dilakukan oleh teroris tersebut dapat memecah belah toleransi umat beragama di Indonesia,” ujar Erick.

Pihaknya meminta dengan kerendahan hati kepada semua pemuka tokoh agama agar bisa menahan diri. ”Apapun agamanya, kita mengimbau agar menciptakan suasana yang kondusif dan tidak takut dan merasa khawatir dengan tindakan teroris yang tidak bertanggungjawab ini,” imbuhnya.

“Sebagai anak bangsa kami siap menjadi garda terdepan dalam membantu TNI-Polri untuk menjaga keamanan dan kenyamanan didalam toleransi antar umat beragama khususnya di Sumatera Barat,” ujarnya.

Erick juga menyampaikan generasi muda juga harus memperkokoh nilai agama dan kebangsaan. Pasalnya bisa saja paham radikal itu berada disekitar rumah atau lingkungan. (Husni / Cok)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini