MEDAN — Beberapa hari setelah aksi demo sejumlah wartawan akibat dugaan pengusiran seorang jurnalis peliput di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Medan, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution berbuka puasa bersama wartawan di Tjong A Fie Mansion Jalan Ahmad Yani, Jumat (16/4) malam.
Puluhan wartawan yang biasa bertugas meliput di Pemkot Medan juga terlihat hadir. Setelah buka bersama kemudian salat magrib berjemaah di Masjid Arab, dilanjutkan makan bersama selepasnya acara dilanjutkan dengan silaturahmi yang terlihat begitu guyub atau penuh keakraban.
Tampak hadir Ketua PWI Sumut H Hermansyah dan rombongan. Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumut Budi Aman Tanjung dan pengurus, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumut Zulfikar Tanjung dan pengurus. Juga hadir Ketua Wartawan Unit Pemko Medan Edison Ginting dan pengurus.
Dalam kesempatan itu, Bobby Nasution pun menjelaskan bahwa dirinya tak pernah menolak untuk diwawancarai wartawan baik secara doorstop atau dengan cara lain. “Kita semua punya amanah. Saya diamanahkan masyarakat jadi wali kota, wartawan diamanahkan juga untuk mendapat informasi, jadi tidak mungkin saya menolak wartawan,” ujarnya.
“Dan kita semua menjalankan tugas masing-masing. Paspampres juga bertugas dengan Undang-Undang, kawan-kawan wartawan juga. Jadi ini benar-benar miskomunikasi. Tentu akan kita perbaiki ke depan,” tambah Bobby yang mendapatkan pengawalan Paspampres lantaran statusnya sebagai menantu Presiden Jokowi.
Ditambahkan Bobby sejak awal ketika rapat perdana setelah dilantik sebagai wali kota, di hadapan OPD Bobby bilang harus merangkul media massa. “Wartawan itu jadi teman curhat kita. Dan masyarakat harus tahu informasi dari corong media, karena itu saya tekankan kepada semua pejabat Pemkot Medan untuk terbuka,” lanjut suami Kahiyang Ayu, putri kedua Presiden itu.
Bahkan sepekan sebelum Ramadhan, Bobby sudah bertemu dengan wartawan unit Pemko Medan. Dalam pertemuan itu Bobby telah mengagendakan pertemuan dengan wartawan untuk buka bersama. “Sedianya di dua pekan Ramadhan, tapi ini kita percepat. Terima kasih kepada seluruh wartawan, pengurus organisasi Pers atas kehadirannya,” kata Bobby.
Sementara itu, Ketua PWI Sumut H Hermansyah mengatakan silaturahmi antara Pemko Medan dan wartawan memang sudah lumrah. Hermansyah bilang, apa yang baru saja terjadi adalah miskomunikasi. “Kita paham wali kota saat ini adalah bagian dari keluarga presiden, maka mendapat pengawalan Paspampres. Dan wartawan juga punya kewajiban untuk konfirmasi bisa dengan doorstop,” kata Hermansyah.
Hermansyah juga memuji langkah wali kota untuk segera duduk bareng wartawan. Hermansyah masih aktif sebagai Redaktur di Harian Analisa itu juga menilai Bobby Nasution aktif laksanakan pembangunan sejak dilantik.
“Jadi ada celah yang bisa kita bangun untuk mencegah miskomunikasi. Mungkin salah satunya dengan membuat pertemuan rutin antara Pemko Medan dengan wartawan. Bisa dengan coffee morning mungkin. Jadi kita saling dukung, Pemko Medan bisa suarakan programnya, dan wartawan bisa mendapat informasi yang dibutuhkan,” papar Hermansyah lagi.
Pada dasarnya, wartawan juga sangat mendukung kinerja Pemko Medan. “Pak Bobby berusaha mengangkat nama Kota Medan, bahkan sedang buat program The Kitchen of Asia. Mungkin nanti bisa dijelaskan,” tutur Hermansyah.
Ketua IJTI Sumut Budi Aman Tanjung juga menyambut baik ide untuk melakukan pertemuan secara berkala antara wartawan dengan wali kota Medan. “Semoga di bulan baik ini, silaturahmi kita pun baik. Yang terjadi kami pandang sebagai miskomunikasi. Dan semoga ini bisa jadi pelajaran agar lebih baik lagi ke depan,” kata Budi. (Leo/Sutan)