Senin, 19 Mei 2025

Sekolah Polwan Terjunkan 456 Siswa ke Tengah Masyarakat

Kabarindo24jam.com | Jakarta – Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan) menggelar Latihan Kerja (Latja) Siswa Diktuk (Inklusif) Bintara Polwan Angkatan ke-57 dan Bakomsus Ketahanan Pangan dan Kesehatan Masyarakat 2025 selama 10 hari tanggal 14-23 Mei 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 456 siswa polwan sebagai wujud implementasi Asta Cita pemerintah.
Kepala Sepolwan Kombes Melda Yanny, menguraikan bahwa latihan kerja tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Latja 2025 memperkenalkan format live-in di rumah warga selama 10 hari. Siswa polwan melakukan pendataan kesehatan balita dan remaja melalui pengukuran antropometri.
Kemudian menggerakkan kelompok tani/ternak dengan pelatihan diversifikasi produk pangan dan membantu pemasaran produk UMKM berbasis digital. Latja 2025 diharapkan menjadi model pendidikan kepolisian yang responsif terhadap kebutuhan zaman.
“Kolaborasi dengan Bakomsus Ketahanan Pangan dan Kesehatan Masyarakat menegaskan peran Polri sebagai institusi yang tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga berkontribusi aktif dalam pembangunan nasional,” kata Kombes Melda dalam keterangannya dikutip, Minggu (18/5/2025).
Latja kali ini juga mengusung pendekatan multidisiplin, menggabungkan kompetensi teknis kepolisian dengan program ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat. Peserta tidak hanya menjalani pelatihan di Sekolah Pembentukan Perwira Gizi (SPPG) Polri untuk penguatan kapasitas Manajemen Beban Gizi (MBG), tetapi juga terjun langsung ke masyarakat dalam kegiatan pengabdian berbasis community policing.
Kombes Melda Yanny menegaskan bahwa Latja 2025 dirancang untuk menciptakan Polwan yang adaptif dan berdaya saing. “Latja ini bukan sekadar pelatihan, tetapi laboratorium pengabdian nyata. Kami ingin setiap siswa tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan komitmen mengawal Asta Cita Pemerintah, khususnya di bidang kesehatan,” ujarnya.
Disamping melaksanakan praktek fungsi tugas kepolisian, siswa juga melaksanakan kegiatan bakti kesehatan dalam bentuk pelayanan sosial dan kesehatan dasar termasuk kampanye dan edukasi gizi kepada masyarakat.
Selain itu ada ⁠bakti penghijauan melalui penanaman pohon, bakti religi korvei di tempat ibadah, pesantren, dan yang lainnya. Ada juga bakti pendidikan berupa penerangan dan penyuluhan di sekolah, madrasah, menyambangi komunitas misal PKK, karang taruna, ibu-ibu pengajian hingga simulasi urban farming dan edukasi gizi. (Cok/*)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini