Jumat, 19 April 2024

Badan Intelijen Bergerak, 11 Ribu Warga Binjai dan Deli Serdang Disuntik Vaksin

BINJAI — Badan Intelijen Negara (BIN) ikut bergerak mengatasi penyebaran Covid-19 di tanah air. Seperti halnya yang terjadi di Kota Binjai dan Kabupaten Deli Serdang, jajaran BIN bekerja keras melaksanakan vaksinasi massal sehingga berhasil menyuntik dosis tahap dua kepada 11 ribu warga di kedua wilayah itu, Kamis (21/10/2021).

Kepala BIN Daerah Sumut, Brigjen TNI Asep Jauhari Puja Laksana menyatakan bahwa mayoritas atau 7 dari 11 ribu penerima vaksin Covid-19 dosis 2 tersebut adalah para pelajar SMA sederajat dan santri.

“Kegiatan hari ini dilaksanakan di sejumlah titik di Binjai dan Deli Serdang. Untuk 3500 pelajar pelaksanaannya dipusatkan di MAN 1 Binjai, kemudian untuk warga dilaksanakan di 2 lokasi, yakni kantor Lurah Kebun Lada dan Pustu Jati Karya,” tutur Brigjen Asep saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di MAN 1 Binjai.

Dijelaskannya juga bahwa untuk dosis 2 para santri, santriwati dan masyarakat Deli Serdang, dilaksanakan di pondok pesantren Darul Arafah Raya, desa Lau Bakery dengan sasaran 3500 peserta.

“Kegiatan ini adalah bentuk tanggungjawab kami selaku penyelenggara vaksin, yang wajib menyediakan dosis vaksin kedua di lokasi yang sama supaya masyarakat tidak bingung”, jelas Perwira Tinggi TNI AD ini.

Baca Juga :  Dalami Kasus Dugaan Korupsi DPKP Kota Depok, Kejaksaan Minta Keterangan 16 Saksi

Dari pantauan di lapangan, ribuan pelajar antri memasuki pekarangan MAN 1 Binjai, di jalan Pekanbaru, sejak pukul 7.30 wib. Kedatangan para peserta yang berasal dari sejumlah sekolah sudah diatur bergelombang sehingga tidak menimbulkan kerumunan.

Adapun siswa dan siswi yang menerima suntikan dosis 2 vaksin Covid-19 di sekolah ini berasal dari MAN Binjai sendiri, kemudian MAS Nurul Furqon, MAS Aisyiyah, MAS Al Ishlahiyah, MAS Al Washliyah. Selanjutnya dari SMAN 2 Binjai, SMAN 1 Binjai, SMKS Putra Anda,SMAN 7 Binjai, dan SMKN 1 Binjai.

“Kita patut bersyukur bahwa sejak gencarnya program vaksinasi, kini kita sudah jarang menerima berita duka akilbat Covid-19, dan pelan-pelan ekonomi masyarakat pun sudah mulai bertumbuh,” ujarnya.

Hoax soal vaksinasi pun, tambah Brigjen Asep, sudah sangat jauh berkurang. “Bahkan kami terima informasi, bahwa 180 orangtua siswa yang pada dosis 1 yang lalu tidak mengijinkan anaknya divaksin, kini sudah meminta agar disuntik untuk dosis 1. Ini tentu sesuatu yang sangat kita syukuri,” pungkasnya. (Rizky/Leo)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini