Jumat, 29 Maret 2024

Jualan Isu PKI Setiap September, Jendral Kopassus Kritik dan Marahi Gatot Nurmantyo

JAKARTA – Setiap akhir bulan September sejak pensiun dari dinas militer, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo selalu jualan isu PKI atau Partai Komunis Indonesia yang berdampak munculnya kegaduhan publik. Kelakuan Gatot ini pun mendapat kritikan dari mantan Komandan Jenderal Kopasus Jenderal (Purn) Agum Gumelar.

Dia menilai pernyataan Gatot terlalu terburu-buru dan hanya menimbukan kegaduhan belaka. “Ini terlalu gopoh (terburu-buru), saudara Gatot Nurmantyo,” kata Agum yang juga merupakan Ketua Umum Warakawuri dan TNI-Polri (Pepabri) dalam sebuah talkshow di stasiun TV nasional, Selasa (28/9/2021).

Eks Menko Polhukam di era mendiang Presiden KH Abdurrahman Wahid ini pun meminta agar Gatot tidak membuat statement yang terlalu bombastis dan menimbulkan kegaduhan. “Padahal hal yang harus kita hindari adalah kegaduhan-kegaduhan,” katanya.

Agum menegaskan, tidak mungkin TNI disusupi unsur-unsur komunis atau PKI seperti yang dikatakan Gatot. Dia menyatakan seorang prajurit TNI baik yang masih aktif maupun purnawirawan memegang teguh sumpah Sapta Marga.

Dalam butir pertama sapta marga, prajurit berjanji untuk setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang bersendikan Pancasila.

Di marga kedua dalam Sapta Marga, lanjut Agum, prajurit berjanji sebagai patriot Indonesia pendukung dan pembela ideologi negara yang bertanggung jawab dan tak mengenal lelah.

Baca Juga :  Pastikan Dana Desa Tepat Sasaran, Kemendes PDTT Segera Terapkan Model Pengawasan Dana Desa

Karena itu, Agum yang pernah menjabat Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional itu yakin tidak mungkin TNI disusupi oleh kekuatan apapun yang hendak mengganti ideologi negara.

“Jadi kalau ada kekuatan dari manapun datangnya itu, radikal yang ingin mengganti NKRI dan Pancasila itu adalah musuh negara, tidak mungkin anggota TNI akan termakan susupan seperti ini,” paparnya.

Secara terpisah, eks politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengecam tudingan Gatot Nurmantyo soal TNI disusupi PKI buntut raibnya patung diorama G30S/PKI dari museum Kostrad.

Ferdinand menilai tudingan Gatot itu merupakan serangan personal terhadap Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman. Alasannya, menurut dia, Dudung adalah penghalang bagi kaum radikalis untuk berkembang di NKRI.

Selain itu, tuduhan Gatot juga dinilai sebagai respons atas pernyataan Dudung soal semua agama itu benar di mata Tuhan.

“Tudingan, TNI tersusupi PKI itu saya maknai sebagai serangan personal kepada Letjen Dudung yang memang keras, tegas terhadap kaum radikalis dan terkait pernyataan beliau tentang semua agama benar,” tulisnya di akun Twitter @FerdinandHaean3.

Menurut Ferdinand, upaya penjegalan Dudung ini berkaitan dengan potensinya menduduki jabatan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD). “Dudung yang potensial jadi KASAD dan benteng Pancasila ingin dihabisi dengan cara fitnah,” imbuhnya. (***/CP)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini