YOGYAKARTA — Pemerintah, melalui Kementerian Koperasi dan UMKM, menekankan kolaborasi dengan pihak swasta dan investor sangat penting dalam upaya mendukung pengusaha usaha kecil menengah/UKM perempuan yang saat menjadi salah satu perhatian dalam Presidensi G20.
“Dengan mengajak semua pihak disamping dengan mengeluarkan kebijakan pendukung maka pemerintah akan terus mendukung pengusaha UKM perempuan untuk bisa berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam Plenary Meeting Kedua G20 Empower di Yogyakarta, Rabu (18/5/2022)
Hadir dalam acara itu antara lain Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga, W20 Co-Chair yang juga Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini, serta Chair G20 Empower yang juga merupakan Direktur & Chief Strategic Transformation & IT Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya.
Teten mengatakan, pandemi COVID-19 yang membuat banyak pengusaha perempuan terpukul saat ini diharapkan bisa bangkit kembali setelah pandemi di Indonesia yang makin landai.
Sejumlah kendala, kata Teten, selama ini masih banyak dihadapi pengusaha perempuan antara lain keterbatasan pembiayaan, kurangnya promosi produk yang dihasilkan, serta masih minimnya kemampuaun teknologi digital.
“Untuk meringankan kendala tersebut maka diperlukan adanya kolaborasi antara pemerintah, pihak swasta, serta investor selain adanya kebijakan yang mendukung pengusaha UKM perempuan,” kata Teten.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yang hadir dan memberikan sambutan secara virtual mengatakan, sesi ini dinilai sangat penting dan strategis untuk membantu pengusaha UKM perempuan dalam mengembangkan usahanya.
Selain itu, sebagai upaya meningkatkan produktivitas, promosi, serta pelatihan. “Kementerian kami tentu siap berkolaborasi dengan semua pihak untuk memajukan pengusaha UKM perempuan,” katanya.
Menteri BUMN Erick Thohir yang hadir dan memberikan sambutan secara virtual mengatakan kementeriannya sangat serius dan berkomitmen untuk membantu pengusaha UKM perempuan yang selama ini sudah memberikan kontribusi cukup besar bagi perekonomian nasional.
Menurutnya, isu pengusaha perempuan memang masih ada seperti kurangnya keterwakilan dalam dunia usaha, masih menghadapi diskriminasi, hingga kurang mendapat rasa aman dan nyaman di tempat kerja.
“Saya sangat mendukung memberi kesempatan seluas-luasnya kepada pengusaha perempuan untuk terus bisa mengembangkan usahanya dan Kementerian BUMN siap memberikan dukungan,” kata Erick Thohir. (CP/**)