Selasa, 23 April 2024

Mayjend Maruli Tegaskan Tak Pernah Minta Jadi Panglima Kostrad ke Presiden

DENPASAR — Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX / Udayana Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Maruli Simanjuntak akhirnya merespons sangkaan serta cibiran sejumlah pihak terkait dengan penunjukan dirinya menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Maruli merasa diperlakukan tidak adil dengan adanya sejumlah pihak yang menyebut dirinya terpilih menjadi Pangkostrad karena dekat dengan Istana juga berstatus menantu Menko Maritim dan Investasi, Jendral TNI Purn Luhut Pandjaitan.

“Apa salah kalau saya dekat dengan istana? Yang mengangkat saya kan bukan saya sendiri. Jadi terus terang secara pribadi, saya tahu persis Presiden (Jokowi) itu bagaimana bekerjanya, kebetulan saya bertahun-tahun dengan beliau,” kata Maruli Simanjuntak kepada wartawan di Denpasar, Selasa (25/1/2022).

“Kalau saya harus bicara tentang jabatan saya ke beliau (Presiden), saya tidak tega lagi. Jadi saya tidak ada satu kata pun mau jadi apa. Saya dikasih di Pangdam Udayana saya tidak tahu. Jadi Pangkostrad pun saya tidak tahu. Saya tidak pernah terucap untuk meminta jabatan, jadi kalau ada tanggapan begitu iya silahkan saja,” paparnya.

Baca Juga :  Maruli Simanjuntak Disambut Keluarga Kostrad, Dudung Abdurachman Dilepas

Dia juga merespons dugaan terpilih dirinya karena berstatus menantu Luhut Pandjaitan. “Saya tolak juga berkaitan Pak Luhut. Saya pikir kenapa mesti menginginkan satu tanggung jawab tinggi-tinggi, tanggung jawabnya besar. Saya harus menata lagi dan segala macam. Saya lebih enak di Bali bisa sunset, kemarin lima hari sunset saya hilang kan rugi,” tutur Maruli.

Karenanya, dia pun berharap semua pihak menilai pemilihan Pangkostrad tanpa dibumbui dugaan politis. “Kalau saran saya kalau mau jadi pengamat amatilah dengan baik, bagaimana track recordnya, sehingga kalau berbicara enak,” imbuhnya.

“Tapi kalau dari jauh mengamatinya oh ya sudahlah itu memang dekat. Jadi saran saya itu diamanti track recordnya, ini anak bagiamana ini, atau mungkin survei banyak di anggotanya bagaimana, dia bikin apa, dia bagaimana. Jadi, itu baru namanya pengamat,” pungkasnya. (***/Cok)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini