Jumat, 29 Maret 2024

PDI Perjuangan Tegaskan Tak Ada Pertemuan Khusus Megawati Dengan Moeldoko

JAKARTA — DPP PDI Perjuangan memprotes keras pemberitaan Koran Tempo tentang adanya pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri dengan Kepala Staf Presiden (KSP) Jendral Moeldoko yang berdampak munculnya opini pertemuan itu terkait konflik di Partai Demokrat.

Sekretaris Jendral DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyampaikan protes tersebut dalam keterangan tertulisnya yang diperoleh wartawan, Senin (15/3/2021). Hasto membantah keras adanya pertemuan Megawati – Moeldoko. Dan Koran Tempo dinilai sepihak alias tanpa konfirmasi dan verifikasi guna memastikan benar tidaknya pertemuan itu.

“Pemberitaan secara sepihak Koran Tempo yang sepertinya ada pertemuan antara Ketua Umum, Ibu Megawati Soekarnoputri dengan Pak Moeldoko sama sekali tidak berdasar, dan pertemuan tersebut sama sekali tidak terjadi,” tegas Hasto.

Dikatakannya lebih lanjut, sejak awal seluruh kader diajarkan untuk tidak pernah melakukan intervensi terhadap urusan rumah tangga partai politik lain. Terlebih, PDI Perjuangan memiliki pengalaman panjang bagaimana kedaulatan Partai diintervensi kekuasaan Orde Baru.

“Ibu Ketua Umum juga memiliki pengalaman bagaimana dikhianati, namun pada saat bersamaan kami lebih memilih langkah konsolidasi, menyatu dengan rakyat, dan membangun keyakinan, Satyam Eva Jayate bahwa kebenaran akan menang,” tegasnya.

Baca Juga :  Myanmar Hancur Lebur, Campur Tangan Dunia Sangat Mendesak

Keyakinan Satyam Eva Jayate itulah, tutur Hasto, telah mendorong Partai terus menempuh jalan ideologi, jalan kerakyatan, jalan kebenaran yang bertumpu pada Pancasila, UUD 1945, dan terus menggali pemikiran Bung Karno bagi bangsa dan negara Indonesia.

“Bahkan terhadap Pak Harto yang sangat otoriter, dan korban yang begitu banyak di kalangan rakyat tidak berdosa, Partai pun memilih jalur hukum ketika kongres Partai diintervensi kekuasaan dan kantor Partai diserang,” ujarnya.

Demikian pula ketika ada yang membangun kesan terzolimi dengan motif popularitas, Hasto mengingatkan bahwa seluruh anggota dan kader PDIP selalu bertahan pada keyakinan bahwa siapa yang menebar angin akan menuai badai.

“Politik itu pengabdian, berkeadaban, dan membangun masa depan. Mereka yang mendapatkan kekuasaan politik dengan tidak benar, akan mendapatkan karma politik. Itulah keyakinan dan ajaran leluhur,” pungkasnya. (***/CP)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini