Kamis, 28 Maret 2024

Stabilkan Situasi Keamanan, Presiden Kazakhstan Undang Pasukan Keamanan Rusia

NUR SULTAN — Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev, menegaskan bahwa pihaknya telah mendatangkan banyak pasukan untuk menjaga perdamaian di negara itu sampai keadaan atau situasi keamanan membaik. Pasukan itu didatangkan dari Rusia dan beberapa negara lainnya.

Selanjutnya, Presiden Tokayev telah memerintahkan aparat keamanan untuk menembak para perusuh tanpa peringatan. Dia menegaskan, siapa pun yang menyebabkan gangguan terhadap keamanan dan ketertiban di negara itu bakal “dibasmi”.

Dia menuturkan, ada 20.000 ‘bandit’ yang menyerang Almaty, kota terbesar di negara itu. “Mereka menghancurkan properti negara dan merusak fasilitas publik,” kata Tokayev dalam pidato yang disiarkan televisi setempat, Sabtu dinihari (8/1/2022).

Menurut Tokayev, pasukan penjaga perdamaian yang dikirim dari Rusia dan negara-negara tetangga telah tiba atas permintaan Kazakhstan. Para tentara itu akan berada di negara itu untuk sementara waktu sampai keamanan di sana stabil kembali.

Tokayev juga berterima kasih kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, serta para pemimpin China, Uzbekistan, dan Turki atas bantuan mereka dalam memadamkan pemberontakan di negaranya.

Aksi protes massa yang kian meningkat, mengguncang Kazakhstan sejak Minggu (2/1/2022) lalu. Warga menentang kenaikan harga bahan bakar gas cair yang ditetapkan pemerintah. Demonstrasi pada awalnya bermula di bagian barat negara itu, namun menyebar ke Almaty dan Ibu Kota Kazakhstan, Nur-Sultan.

Baca Juga :  BKSAP DPR RI: Israel Harus Dilawan dengan Cara Extraordinary

Aksi protes yang melanda Kazakhstan kali ini adalah yang terburuk sejak negara itu merdeka dari Uni Soviet. Belasana aparat keamanan tewas. Suasana di sejumlah kota utama Kazakhstan pun mencekam.

Kantor berita Reuters di Almaty melaporkan, kediaman presiden Kazakhstan dan kantor wali kota Almaty telah dibakar massa. Pada Kamis (6/1/2022) sore, bandara kota, yang sebelumnya direbut oleh pengunjuk rasa, kini berada di bawah kendali kuat personel militer. Sementara mobil-mobil yang terbakar tampak berserakan di jalan-jalan.

Sebagai informasi, Kazakhstan adalah ekonomi terbesar di Asia Tengah, dengan kandungan hidrokarbon dan logam yang kaya. Ini telah menarik ratusan miliar dolar dalam investasi asing sejak merdeka pada tahun 1991.

Negara itu adalah produsen uranium yang digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga nuklir. Khazakstan juga adalah pengekspor minyak terbesar kesembilan di dunia, memproduksi sekitar 85,7 juta ton pada tahun 2021, dan produsen batu bara terbesar ke-10.

Negara itu juga merupakan penambang bitcoin terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. “Hashrate” Bitcoin – ukuran daya komputasi mesin yang terhubung ke jaringannya – turun lebih dari 10% pada hari Rabu setelah internet Kazakhstan dimatikan. (***/CP)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini