Kamis, 28 Maret 2024

Tudingan Gatot Nurmantyo Soal TNI Disusupi Komunis Ditepis Kepala Staf TNI AL

JAKARTA – Tuduhan mantan Panglima TNI Jendral Purn Gatot Nurmantyo tentang penyusupan komunis ke institusi Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendapat respons tegas dari jajaran militer nasional, termasuk Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Yudo Margono.

Perwira tinggi bintang empat itu bahkan menjamin TNI AL tidak disusupi paham komunis. “Saya bicara Angkatan Laut, saya jamin tidak ada Angkatan Laut yang disusupi PKI,” tegas Kasal usai Peresmian Gedung Akademi Maritim Nasional, Jakarta Utara, Jumat (1/10/2021).

Dia menegaskan, TNI AL gencar melakukan pembinaan-pembinaan ideologi agar paham-paham tentang komunis bisa diantisipasi. “Tentunya kita tetap memagari dengan pembinaan yang terus menerus supaya isu-isu tentang itu bisa diantisipasi,” kata Yudo.

Mantan Pangkogabwilhan I ini menjelaskan, TNI AL memiliki Dinas Pembinaan Mental dan Ideologi, yang setiap saat bertugas dan bekerja memberikan ceramah-ceramah tentang kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahkan, setiap prajurit sejak pertama masuk itu sudah dibekali dengan itu.

“Bahkan tesnya saja ada tes mental ideologi. Dari awal ini sudah disaring layak atau tidak untuk mereka jadi benteng negara ini. Kalau menjadi benteng negara ini mental ideologinya tidak kuat, ya akan justru putus di jalan pastinya ataupun dia tidak akan kuat untuk menjadi militer seperti ini,” ujarnya.

Saat ini, lanjut Yudo, TNI AL tinggal melakukan pembinaan-pembinaan saja kepada para prajuritnya. “Tentunya dengan adanya pengaruh globalisasi, kita berikan terus istilahnya kalau di kita ini ‘Jam Komandan’. Setiap saat, komandan-komandan memiliki tanggung jawab untuk membina pasukannya,” jelas dia.

Baca Juga :  Krisis Moral Akibat Korupsi Meluas, Indonesia Butuh Konstribusi Akademisi dan Pakar

TNI menerapkan “Jam Komandan” agar setiap seminggu sekali komandan-komandan mengambil waktu untuk memberikan pengarahan pada anggotanya, baik soal informasi, pembinaan mental ideologi, maupun tentang bagaimana kehidupan berkeluarga dan lainnya.

“Pembinaan mental ini dilakukan secara serentak. Seperti kemarin waktu doa bersama diawali dengan pembinaan mental ideologi selalu kita laksanakan secara serentak. Jadi dengan pembinaan-pembinaan seperti itu, prajurit memiliki mental ideologi yang tangguh dalam menjaga kedaulatan negara,” ucap Laksamana Yudo.

Yudo menegaskan, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tidak perlu diragukan lagi. “Kita pertahankan bahwasanya ini adalah dasar negara yang merupakan pondasi berkehidupan kita semuanya. Tidak perlu panjang lebar saya kira kita sudah tahu bahwa Pancasila perlu diamalkan dan saya kira pengamalan Pancasila ini kita semua sudah pahamlah,” pungkasnya.

Sebelumnya, mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo menduga adanya penyusupan kembali pendukung PKI ke tubuh TNI. Indikasi itu dikaitkan dengan hilangnya sejumlah patung tokoh penting dalam penumpasan G30S/PKI di Museum Dharma Bhakti di Markas Kostrad. (***/CP)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini