Kamis, 7 Desember 2023

Versi Charta Politika, Elektabilitas Ganjar Libas Prabowo dan Anies

JAKARTA — Berbagai lembaga survei seolah-olah tengah berlomba untuk merebut kepercayaan masyarakat luas dengan merilis hasil survei terkait pemilu, pilkada maupun Pilpres. Senin (13/6/2022), giliran Charta Politika Indonesia yang merilis hasil surveinya terkait tingkat keterpilihan atau elektabilitas Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres).

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, mengungkapkan tingkat keterpilihan atau elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo paling tinggi dibanding dua Capres lainnya; Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Dalam simulasi tiga calon presiden, Ganjar unggul sekitar 10 persen dari Prabowo yang berada di posisi kedua. “Ketika kami simulasikan tiga nama, Ganjar Pranowo ada di angka 36,5 persen. Pak Prabowo di peringkat kedua dengan 26,7 persen,” jelas Yunarto.

“Adapun (Gubernur DKI Jakarta) Anies Baswedan 24,9 persen. Jadi, jaraknya (Ganjar-Prabowo) melonjak hampir 10 persen di angka 9,8 persen, dengan persentase tidak tahu dan tidak menjawab sebesar 11,9 persen,” tambah konsultan pencitraan sekaligus pengamat politik terkemuka itu.

Sebelum melakukan simulasi tiga nama, Charta Politika Indonesia telah melakukan simulasi pemilihan presiden dengan sepuluh nama. Ganjar Pranowo menempati urutan pertama dengan elektabilitas sebesar 31,2 persen, Prabowo Subianto sebesar 23,4 persen, dan Anies Baswedan sebesar 20,0 persen.

Menyusul di posisi keempat terdapat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan elektabilitas sebesar 4,6 persen serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dengan elektabilitas 3,6 persen yang menempati posisi kelima.

Baca Juga :  Mayoritas Pejabat Pemkab Bogor Tak Patuhi Kewajiban Serahkan LHKPN ke KPK

“Ada sebuah pengerucutan. Ada perilaku dan preferensi pemilih yang semakin menguat pada tiga nama yang dianggap sebagai papan atas,” tutur Yunarto.

Lembaga Charta Politika juga menguji terkait kemantapan pilihan dari para responden untuk melihat tingkat kemungkinan seorang pemilih mengubah pilihan mereka apabila calon lain menawarkan program yang lebih menarik.

Dari 31,2 persen responden yang merupakan pemilih Ganjar Pranowo, tutur Yunarto, sebesar 68,4 persen menyatakan kemantapan mereka untuk memilih Ganjar, sedangkan 29,4 persen lainnya mengatakan masih mungkin berubah, dan 2,1 persen lainnya mengatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Lebih lanjut, dari 23,4 persen responden yang memilih Prabowo Subianto, sebesar 46,3 persen menyatakan kemantapan mereka, 49,1 persen menyatakan masih mungkin berubah, dan 4,6 persen mengatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Di sisi lain, dari 20 persen responden yang memilih Anies Baswedan, sebesar 54,6 persen menyatakan sudah mantap, 42,1 persen menyatakan masih mungkin berubah, dan 7,1 persen tidak menjawab atau tidak tahu.

“Yang tingkat kemantapannya masih di bawah 60 persen, ini biasanya yang disebut dengan potensi terjadinya swing voters atau pemilih yang masih bisa berpindah ketika lawan memberikan tawaran yang lebih menarik,” imbuh Yunarto. (DED/**)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini