Kabarindo24jam | Jakarta – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo berbicara keras soal ‘Preman’ dalam Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) dan Korps Brigade Mobil (Brimob) Polri di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Kamis (15/5). Jenderal Listyo Sigit menegaskan komitmen jajarannya untuk memberantas premanisme.
Untuk itu, Kapolri pun menyatakan tidak akan pandang bulu. ”Polri tidak melihat ini dari kelompok mana, jadi kalau mereka terindikasi menggunakan simbol-simbol tertentu, buat kami, yang kami lihat adalah tindakannya. Kalau memang meresahkan masyarakat, kami tindak tegas,” kata Jenderal Sigit.
Orang nomor satu di tubuh Polri itu menegaskan bahwa pihaknya tidak akan berkompromi dengan siapa pun dan kelompok mana pun yang membuat masyarakat terganggu. Apalagi sampai merugikan. Polri pasti akan menindak mereka dengan tegas.
Karena itu, sejak 1 Mei lalu, Polri melaksanakan Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) yang digelar di seluruh Indonesia. Selain premanisme, Sigit menyebut, operasi pekat itu juga dilakukan untuk memberangus kasus kejahatan lainnya yang meresahkan masyarakat. Seperti judi online, narkoba hingga terorisme.
”Kita memiliki tugas pokok yang memerlukan kehadiran Polri, masalah aksi premanisme, masalah gangguan di wilayah perindustrian, isu debt collector, narkoba, judi online, penyelundupan, TPPO dan terorisme. Tentunya itu menjadi tugas yang dititipkan oleh bapak presiden,” kata dia.
Lebih lanjut, Sigit menyampaikan bahwa, Polri telah menyiapkan beberapa strategi untuk memberantas aksi premanisme yang belakangan bermunculan di beberapa wilayah. Termasuk dengan menguatkan koordinasi bersama pemerintah daerah setempat.
Sehingga operasi tersebut juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. ”Polri konsen masalah itu dan kami akan kawal program-program tersebut. Dan ini menjadi komitmen kita bersama untuk menjaga dan mengawal pertumbuhan ekonomi dan investasi yang ada,” imbuh Kapolri. (Cok/*)
