Kabarindo24jam.com | Bengkulu Utara – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi menerapkan kebijakan baru terkait penerbitan ijazah tahun 2025. Dalam rangka efisiensi anggaran nasional, pemerintah memutuskan bahwa ijazah tahun ini akan dicetak menggunakan kertas HVS polos ukuran A4 yang mudah dijumpai di pasaran.
Kebijakan ini tertuang dalam surat edaran resmi tentang Pedoman Teknis Penulisan dan Penerbitan Ijazah Tahun Ajaran 2024/2025. Meski Kemendikbudristek menjanjikan pengamanan lewat QR code dan tanda tangan elektronik, banyak pihak menyuarakan kekhawatiran atas potensi pemalsuan dokumen.
“Jangankan kertas A4 biasa, dulu saja saat ijazah dicetak menggunakan kertas sekuriti ukuran folio dengan watermark dan serat pengaman, tetap saja ada yang bisa dipalsukan. Sekarang pakai kertas A4 yang dijual bebas di toko, sangat berisiko,” kata seorang pengamat pendidikan nasional.
Dalam menyikapi hal ini, sejumlah pakar mendorong pemerintah untuk menambahkan inovasi pelengkap, yakni ijazah mini seukuran KTP yang dilengkapi dengan barcode unik. Ijazah ini akan langsung terhubung ke server pusat milik Kemendikbudristek yang menyimpan seluruh data akademik siswa secara nasional.
“Jika ada ijazah mini berbarcode yang bisa discan dan langsung validasi ke sistem pusat, maka pemalsuan akan jauh lebih sulit. Selain itu, siswa juga tak perlu repot pulang ke daerah asal hanya untuk mencetak ulang ijazah yang hilang atau rusak. Cukup akses online atau cetak dari layanan resmi terdekat,” ujar Setiawan, salah seorang pengamat pendidikan yang mendesak agar transformasi digital ini segera diwujudkan.
