Home / Headline / Internasional

Sabtu, 4 September 2021 - 23:50 WIB

Rezim Militer Myanmar Makin Brutal, Inggris Berikan Sanksi Baru

LONDON — Gejolak politik dan keamanan pasca kudeta yang dilakukan oleh militer Myanmar sejak awal Februari lalu, hingga saat ini belum juga berakhir. Situasi terkini, junta militer semakin brutal atau bertindak di luar batas kepada para pendemo yang menentang kudeta.

Seperti diketahui, sejak kudeta yang dilakukan junta militer, masyarakat Myanmar banyak yang turun ke jalan untuk melaksanakan aksi protes. Akan tetapi, hal tersebut tak digubris oleh junta militer yang bahkan menghabisi mereka. Sejak kudeta berlangsung, telah banyak korban jiwa dan luks berjatuhan.

Akibatnya, banyak negara mengecam dan bahkan memberikan sanksi. Salah satunya, Inggris mengumumkan sanksi baru yang ditujukan kepada Myanmar. Inggris menargetkan sanksi kepada rekan bisnis utama pemerintah militer yang menyediakan senjata dan dukungan keuangan selama ini.

Baca Juga :  Laga Kedua Piala AFF, Indonesia Ceploskan 5 Gol ke Gawang Laos

Kementerian luar negeri Inggris menyatakan bahwa pihaknya akan memberlakukan pembekuan aset pada konglomerat Htoo Group of Companies dan pendirinya Tay Za. Inggris menuding taipan tersebut terlibat dalam kesepakatan senjata atas nama militer.

Selain itu, Kemenlu Inggris juga menyatakan bahwa Htoo menyumbangkan dana untuk operasi pembersihan Rohingya di tahun 2017. Sebelumnya, Inggris telah memberikan sanksi kepada individu dan entitas Myanmar saat pertama kali menyerukan kudeta.

“Junta militer tidak menunjukkan tanda-tanda menghentikan serangan brutalnya terhadap rakyat Myanmar,” tutur Menlu Inggris, Dominic Raab dalam pernyataannya, Sabtu (4/9/2021).

“Bersama dengan mitra kami, Inggris akan terus membatasi akses junta ke keuangan dan pasokan senjata yang digunakan untuk membunuh orang tak berdosa, termasuk anak-anak dan menargetkan mereka yang mendukung tindakan junta,” tegas Dominic.

Baca Juga :  TNI-Polri Kerahkan 13.252 Personel Gabungan untuk Mengamankan Peringatan Hari Buruh Internasional di Jakarta

Sanksi yang diberikan berupa membekukan seluruh aset Inggris terhadap Htoo Group dan Tay Za, serta melarang taipan memasuki Myanmar. Tay Za sendiri dihubungkan dengan militer melalui hubungannya yang luas dengan rezim junta sebelumnya hingga saat ini.

Inggris lantas menduga Tay Za memberikan dukungan terhadap junta militer atas pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang sangat serius yakni berperan dalam membantu militer untuk mendapatkan senjata. Hal ini tentunya sangat bertolak belakang dengan kemanusiaan. (AP/***)

Share :

Baca Juga

Headline

Program Infrastruktur dan Pendidikan di Kabupaten Bogor “Dipelototi’ KPK

Internasional

Adu Klaim Iran dan AS Terkait Serangan ke Fordow

Internasional

AS Kerahkan 6 Pesawat B-2 ke Guam,Serang Iran?

Internasional

14 Pesawat Kargo Kirim Senjata ke Israel, AS dan Jerman Perkuat Kesiapan Tempur

Headline

Kontroversial dan Dikritisi, Penulisan Ulang Sejarah Terus Berlanjut

Internasional

AS Berupaya Redam Amarah Teheran Usai Serangan Israel

Internasional

Puan Maharani Orasi tentang Kesetaraan Gender di Amerika

Internasional

Kementerian Pertahanan Kerjasama dengan Turki, Pindad Gandeng Malaysia