Jumat, 29 Maret 2024

Banyak Kader Muda dan Siap Tampil Memimpin Nadhlatul Ulama

SEMARANG — Tokoh NU Jawa Tengah yang juga Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimun, menegaskan bahwa posisi Ketua Umum PBNU terbuka untuk siapa pun, juga bagi tokoh-tokoh muda potensial NU. Jadi tak cuma KH Said Aqil Siraj sebagai petahana, kader mumpuni NU lainnya pun berhak dan berpeluang terpilih.

“Ada banyak tokoh di NU, tidak berkurang dan selalu up to date. Jadi generasi Pak Kiai Said di bawahnya ada dan pastinya siap tampil,” ujar putra kiai kharismatik NU almarhum KH Maimoen Zubair yang populer disapa Gus Yasin tersebut kepada wartawan, Jumat (8/10/2021).

Dia menyebut sejumlah nama yang dianggapnya mumpuni untuk memimpin NU. Di antaranya, KH. Yahya Cholil Staqut, Muhaimin Iskandar, KH Abdul Ghofur Maimoen Zubair, hingga KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha.

“Karena Rais Tanfidziyah (Ketum PBNU) itu pelaksana harian itu bisa diambil dari yang muda, bisa yang senior, atau diambil dari pengetahuannya yang banyak. Misal Pak Kiai Aqil di bawahnya ada Gus Yahya, Gus Imun, Gus Ghofur atau bisa dan yang baru muncul yang baru tenar itu Gus Baha,” jelas dia.

Baca Juga :  Usai Lantik 3 Seniornya, Kapolri Listyo Naikan Pangkat 12 Perwira Tinggi

Politikus PPP itu berharap Muktamar PBNU dapat menghasilkan pemimpin yang berkualitas. “Sebagai warga NU mendukung dan berdoa semoga Muktamar NU lancar dan kondusif, serta melahirkan Rois Syuriah dan Tanfidziyah yang bisa membawa NU lebih manfaat dan barokah,” katanya.

Sementara itu, para kiai muda yang tergabung dalam Ikatan Gus Gus Indonesia (IGGI) menolak dengan tegas Ketua Umum PBNU bisa mencalonkan diri atau menjabat selama tiga periode.

“Sudah saatnya yang muda memimpin, proses kaderisasi organisasi harus berjalan dengan regenerasi kepemimpinan agar NU terus maju seiring perkembangan zaman,” kata Ketua IGGI, Ahmad Fahrur Rozi alias Gus Fahrur yang juga merupakan Wakil Ketua PWNU Jawa Timur, Jumat (8/10).

Untuk mewujudkan hal itu, kata Gus Fahrur, maka Ketum PBNU terdahulu haruslah sadar bahwa masa kepemimpinannya terbatas. Menurut dia yang merupakan pengasuh Ponpes Annur Buluwalang Malang, masa kepemimpinan dua periode sudah cukup bagi seorang tokoh NU.

“IGGI berharap tampil pemimpin baru dari generasi muda yang membawa semangat perubahan, aktif, energik, penuh spirit, kreatif, visioner, pekerja keras, serta mempunyai nilai positif bagi kemajuan bangsa dan kesatuan NKRI,” imbuhnya. (***/CP)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini