Rabu, 17 April 2024

Kritik Rencana Formula E, Giring PSI Kuatir Indonesia Dipermalukan

YOGYAKARTA — Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha terus memberikan sorotan kritis terhadap rencana penyelenggaraan balap mobil listrik Formula E 2022 yang lokasi sirkuitnya segera dibangun Pemprov DKI Jakarta di kawasan Ancol, Jakarta Utara.

Usai sidaknya ke lokasi bakal sirkuit beberapa hari lalu yang menjadi polemik nasional, kini Giring mengemukakan bahwa proyek Formula E terlalu dipaksakan. Jika tetap dipaksakan ia berpesan agar nanti hasilnya tidak memalukan nama besar Bangsa Indonesia.

Giring mengatakan yang jelas PSI selalu konsisten agar proyek Formula E tersebut tidak menimbulkan kerugian. Sejak awal tahun 2019 lalu, Fraksi PSI di DRPD DKI Jakarta adalah kubu yang paling menentang. Sebab pihaknya mencium aroma ketidakberesan dalam proyek tersebut.

“Kita sudah mulai melihat adanya ketidakberesan ketika dari Rp 560 miliar uang rakyat dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta ditransfer untuk komitmen fee penyelenggaraan Formula E,”ujar dia saat berkunjung ke Gungkidul, Selasa (11/1/2022).

Padahal dibandingkan di beberapa kota di negara lain, tidak ada komitmen fee. Ada beberapa yang memberikan komitmen fee tetapi tidak sebesar Rp 560 miliar. Dan uang tersebut ternyata sudah ditransfer begitu saja tanpa melakukan upaya memastikan jalannya kegiatan ajang balap itu.

Baca Juga :  Masuki Wilayah Papua Nugini Secara Ilegal, Gubernur Papua Dipaksa Pulang

Giring juga menilai lahan Formula E belum siap. Sebab ketika dirinya mengunjungi lokasi Formula tersebut, kenyataannya memang belum siap. Sehingga kalau pun kegiatan itu dipaksakan berjalan, eks vokalis Band Nidji itu meminta jadwalnya dimundurkan dari bulan Juni.

“Kalau kita menghitung mundur jadwal bulan Juni ke sini untuk mempersiapkan sebuah sirkuit dengan kelas seperti formula E, kita belum siap, itu harus jujur,” ujar Giring yang belum lama ini mendapatkan amanah memimpin PSI.

“Jika dibandingkan dengan negara lain, dibutuhkan waktu tidak sekedar 12 bulan bahkan ada yang 1,5 tahun baru jadi. Dan jika nanti formula E tidak jadi maka pertanyaan besarnya, uang rakyat sebesar Rp 560 miliar bagaimana pertanggungjawabannya?” ucapnya.

Ketidaksiapan lokasi dan besarnya biaya haruslah diketahui masyarakat luas. Itulah alasan mengapa PSI sangat keras menentang Formula E tersebut. Karena itu tugas dari semua pihak mengawasi penggunaan anggaran. “Tapi kalau mau jalan ya jalan aja, cuma ya jangan malu-maluin,” imbuh dia. (***/COK)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini