Selasa, 23 April 2024

Paket Obat Gratis Penderita Covid-19 yang Jalani Isolasi Mandiri Segera Dibagikan

JAKARTA — Presiden Joko Widodo menyatakan Pemerintah segera membagikan paket obat dan vitamin yang akan diberikan kepada warga yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) di Pulau Jawa dan Bali. Dan Presiden juga menegaskan paket tersebut gratis.

“Ketiga paket obat isolasi mandiri ini tidak diperjualbelikan atau dipungut bayaran,” kata Presiden Jokowi dalam acara “Peluncuran Paket Obat Isoman Gratis untuk Rakyat” di halaman Istana Merdeka Jakarta, Kamis (15/7/2021).

Dari 300 ribu paket obat dan vitamin yang dibagikan tersebut, dijadikan tiga paket yaitu paket 1 berisi vitamin untuk warga dengan hasil PCR (polymerase chain reaction) positif tanpa gejala atau OTG.

Kemudian paket 2 berisi vitamin dan obat untuk warga dengan PCR positif disertai keluhan panas dan kehilangan penciuman; dan paket 3 berisi vitamin dan obat untuk warga dengan PCR positif disertai keluhan panas dan batuk kering.

“Paketnya dipersiapkan menteri BUMN yang diproduksi oleh BUMN farmasi dan kemudian pendistribusiannya ini nanti akan dikoordinir Panglima TNI yang berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dan desa dengan melibatkan Puskesmas, babinsa dan RT/RW,” jelas Presiden.

Presiden juga meminta agar dilakukan pengawasan ketat di lapangan. “Agar program ini betul-betul bisa maksimal mengurangi risiko karena Covid-19 dan membantu pengobatan warga yang menderita Covid-19,” kata Presiden.

“Dan saya minta juga agar program ini tidak mengganggu ketersediaan obat esensial terapi Covid-19 di apotek maupun di rumah sakit,” tambah Presiden.

Baca Juga :  Sekjen PDI Perjuangan Lawan Tudingan Pemimpin Partai Demokrat

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam kesempatan yang sama menjelaskan cara bagaimana masyarakat dapat mengakses paket obat dan vitamin gratis tersebut.

“Untuk mendapatkannya, sesuai prosedur puskesmas, atau bidan desa akan melakukan triase membagi apakah mereka OTG, ODG (Orang Dengan Gejala) ringan, sedang atau berat sehingga data tersebut sudah dimiliki bidan desa atau puskesmas,” kata Hadi.

Sedangkan untuk mencegah kebocoran pendistribusian obat, Hadi Tjahjanto menjelaskan distribusi akan diawasi oleh kesehatan Kodam, kodim dan koramil dan babinsa.

“Ini juga akan didampingi oleh petugas puskesmas maupun bidan desa yang memiliki daftar siapa yang sedang isoman. Pembagian akan disesuaikan dengan data yang dimiliki puskesmas dengan persyaratan yang sudah ditentukan puskesmas,” tambah Hadi.

Penyimpanan obat akan dilakukan di kantor kodim karena menurut Hadi, harus ada pengawasan, pendataan dan pencatatan keluar masuk obat.

Panglima Hadi mengimbau kepada masyarakat yang ada di desa, RT, RW apabila memang ingin mendapat obat tersebut silakan menyampaikan informasi dan permohonan ke bidan desa.

“Selanjutnya,.petugas-petugas puskesmas setelah datanya ada maka babinsa akan memberikan paket obat tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan dan diantar dengan pendampingan bidan desa maupun petugas-petugas puskesmas,” pungkas Hadi. (***/Louis)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini