Home / Headline / Politik

Sabtu, 18 Juni 2022 - 23:10 WIB

Pemilih Partai Nasdem Lebih Menghendaki Ganjar Ketimbang Anies

JAKARTA – Setelah Partai NasDem merekomendasikan tiga calon presiden 2024 hasil rakernas, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Andika Perkasa, Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) langsung merilis hasil survei terbaru yang dilakukannya di bulan Mei 2022.

Hasilnya, para pemilih NasDem pada Pemilu 2019 cenderung memilih Ganjar ketimbang Anies. “Pemilih NasDem di 2019 yang akan memilih Ganjar jika pilpres diadakan sekarang sebanyak 41 persen. Yang memilih Anies 31 persen, Prabowo 12 persen,” ungkap pendiri SMRC Saiful Mujani dalam program kanal YouTube SMRC TV, Sabtu (18/6/2022).

Dia mengatakan, data SMRC cukup koheren atau konsisten dengan opini yang dibangun oleh para petinggi NasDem dalam rakernas. “Secara umum, aspirasi yang dikembangkan oleh DPW NasDem cukup konsisten dengan pemilih NasDem sendiri. Artinya NasDem mendengarkan apa kata pemilih mereka sendiri,” ujar Saiful.

Temuan tersebut, kata Saiful, cukup menarik lantaran Ganjar sampai saat ini merupakan kader PDIP. Di publik pun, Ganjar menyatakan dia tetap kader PDIP. “Ini menunjukkan NasDem cukup terbuka terhadap berbagai aspirasi yang berkembang dalam masyarakat,” paparnya.

Baca Juga :  Bom Makassar Mengundang Keprihatinan dan Kecaman dari Berbagai Ormas Islam

Saiful menambahkan, salah satu kemungkinan alasan NasDem cukup terbuka terhadap nama-nama yang berkembang di masyarakat, karena tokoh utama partai Nasdem, yakni Surya Paloh, tidak akan mencalonkan diri. “NasDem mungkin bisa mengklaim, silakan NasDem digunakan sebagai kendaraan untuk menyampaikan aspirasi dan kepentingan politik masyarakat,” terang Saiful.

Survei SMRC dilakukan pada 10-17 Mei 2022. Populasi responden dipilih secara random lewat metode stratified multistage random sampling dengan 1.220 responden, dan response rate atau responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 1.060 atau 87 persen. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,07 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).

Sebelumnya, Partai NasDem memilih tiga nama calon presiden (capres) 2024.”Saya akan bacakan, penetapan rekomendasi bakal capres pada Pemilu 2024.” “Pertama Anies Rasyid Baswedan. Kedua Muhammad Andika Perkasa. Ketiga, Ganjar Pranowo,” kata Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dalam penutupan Rakernas di JCC Senayan, Jumat (17/6/2022).

Rekomendasi diserahkan oleh Steering Comitte Rakernas Partai NasDem Prananda Paloh, hasil dari seluruh DPW NasDem seluruh Indonesia. Surya Paloh mengaku merasakan antusiasme dan semangat yang luar biasa dalam Rakernas Nasdem ini.

Baca Juga :  DPR RI Ingin Berperan Perkuat Diplomasi Perdamaian Antar Negara Islam

Saat membacakan rekomendasi tersebut, kader Nasdem bertepuk tangan riuh. Setelah itu, Surya Paloh akan mengerucutkan menjadi satu nama, untuk diusung sebagai capres definitif. Satu nama itu diprediksi baru ditentukan Paloh pada akhir tahun ini.

Menurut Surya, pihaknya akan mencari waktu terbaik dalam menetapkan satu nama yang benar-benar akan diusung partai di Pilpres 2024. “Insyaallah kita akan tetapkan satu, waktu dan tempatnya kita cari hari baik, bulan baik. Bagi kita tidak ada satu pun hal yang amat membuat kita terdesak,” paparnya.

“Seandainya apa pun yang terbaik bagi bangsa ini, sang calon yang kita dukung terpilih, kemudian juga lupa pada NasDem, ah, itu sudah nasib kita. Kita boleh terus menerus membangun kemampuan dan kekuatan yang ada pada diri kita, yaitu dengan dua aspek sekaligus. Yang pertama berharap ada yang terbaik. Yang kedua mempersiapkan diri ada hal yang terjelek,” pungkasnya.

Share :

Baca Juga

Headline

Program Infrastruktur dan Pendidikan di Kabupaten Bogor “Dipelototi’ KPK

Headline

Kontroversial dan Dikritisi, Penulisan Ulang Sejarah Terus Berlanjut

Polhankam

Prabowo Akhiri Polemik, Tegaskan 4 Pulau Milik Aceh

Hukum

Ahok Dukung Penegak Hukum Bongkar Korupsi Tanah di Jakarta

Politik

Jokowi, PSI, dan Langkah Membangun Panggung Politik ?

Nusantara

Muktamar PPP Ditunda, Bursa Ketum Makin Panas

Politik

Inikah Politik Pengkultusan? Atau Sebuah Strategi?

Politik

Sebaiknya Jokowi Ikuti SBY, Hidup Tenang Lepaskan Politik