Selasa, 23 April 2024

Pemprov NTT Dorong KTMM Labuan Bajo Jadi Koperasi Berbasis Digital

MANGGARAI BARAT — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) melalui Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi mendukung serta mendorong agar Koperasi Tiba Meka Mandiri (KTMM) Labuan Bajo menjadi koperasi berbasis digital.

“Kami mendukung dan mendorong Koperasi Tiba Meka menjadi koperasi berbasis digital,” ungkap Kepala Seksi Kelembagaan dan Pengawasan Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTT, Nelciana Soruh saat menyambangi Sekretariat KTMM di Labuan Bajo, Sabtu (14/11/2021).

Nelciana menjelaskan, program digitalisasi koperasi yang dicanangkan oleh pemerintah tersebut bertujuan agar sistem perkoperasian yang sebelumnya masih bersifat manual, perlu beradaptasi sesuai dengan perkembangan era digital saat ini.

Hal tersebut juga, jelas dia, tentu dapat memberi manfaat kepada seluruh anggota koperasi. Sistem yang dibangun dalam digitalisasi perkoperasian itu, lanjutnya, bahwa Koperasi Tiba Meka nanti dimasukan ke dalam satu sistem aplikasi nasional bernama Simpool.

Aplikasi ini bekerja sama dengan Pemprov NTT melalui dinas terkait. Kemudian, koperasi yang telah tergabung di aplikasi ini akan membuat Surat Kesepakatan Bersama (SKB) yang difasilitasi/diawasi oleh Pemprov NTT bersama dengan dinas terkait di Pemda Kabupaten.

“Koperasi yang telah tergabung dalam aplikasi Simpool akan membuat surat kesepakatan bersama. Sehingga tetap diawasi oleh pemerintah, baik Pemprov maupun Pemkab,” jelasnya.

Selain itu, kata dia, bahwa pada aplikasi tersebut, regulasi terkait perkoperasian akan selalu ter-update. Sehingga kita tidak keluar dari aturan ketika menjalankan usaha di bidang koperasi. Karena intinya, koperasi adalah bisnis bersama dengan tujuan menyejahterakan semua anggota, bukan mencari laba untuk satu atau sekelompok orang tertentu.

“Koperasi bertujuan mensejahterakan semua anggota. Dari, oleh dan untuk kita. Bukan dari, oleh dan untuk kami. Berbeda dengan PT yang tujuannya mencari laba untuk kepentingan seseorang atau sekelompok orang yang hanya memiliki saham di dalamnya,” jelas dia.

Dia juga menambahkan, kendatipun koperasi juga diberi ruang oleh regulasi untuk mendirikan sebuah PT, asal disesuaikan dengan prosedur hukum yang berlaku. Namun dia menyarankan agar pada tahap awal ini, Koperasi Tiba Meka lebih baik fokus pada bidang usaha yang manjadi target pengelolaan awal, agar cita-cita bersama kelak tercapai.

Baca Juga :  Bukan Cuma Pemerintah, Hutang Negara Juga Menjadi Tanggung Jawab DPR RI

“Koperasi juga bisa mendirikan PT, asal sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. Namun lebih disarankan bila pada tahap awal ini fokus saja pada pengelolaan koperasi,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, salah satu trainer/tim teknis dari aplikasi Simpool bernama Jarot menjelaskan bahwa banyak jenis usaha di Labuan Bajo yang dapat dikembangkan oleh Koperasi Tiba Meka. Dan semuanya bisa dikelola melalui satu sistem aplikasi.

“Peluang usaha di Bajo ini sangat banyak. Dan ini, semuanya bisa di-set up ke dalam satu sistem aplikasi yang disebut Simpool,” jelasnya dengan penuh semangat.

Dia juga menjelaskan bahwa koperasi pada dasarnya telah memiliki dompet simpanan. Orang menyebutnya dengan istilah simpanan sukarela. Pada sistem koperasi berbasis digital, simpanan sukarela ini akan dibuat menjadi dompet elektornik atau dikenal dengan e-wallet yang kapasitasnya tidak terbatas.

Dia menambahkan, tim teknis dari aplikasi Simpool, juga akan membuat dompet digital khusus untuk KTMM dengan nama Komodo wallet.

“Di aplikasi Simpool, kami bisa buat e-wallet khusus sesuai permintaan Pendiri Koperasi Tiba Meka dengan nama Komodo Wallet,” katanya.

Terkait sistem keamanan data, Jarot mengungkapkan, data para pemilik akun yang terdaftar di aplikasi tersebut akan sangat terjamin keamanannya.

“Sistem keamanannya berlapis pak, dan tentu data-data pemilik akun sangat terjamin kerahasiaannya,” jelas Jarot.

Kemudian untuk pengembangan koperasi berbasis digital tersebut, tambah Jarot, pada periode awal ini yang menjadi pilot pengelolaannya adalah dari tim Simpool. Dua atau tiga orang dari KTMM manjadi co-pilot untuk kami latih sampai mahir. Sehingga ke depan, pengelolaan aplikasi tersebut dapat dilakukan oleh tim KTMM sendiri.

“Untuk tahap awal kami sebagai pilot pengelolaannya untuk melatih bagaimana menggunakan aplikasi tersebut. Pelatihannya melalui demo aplikasi hingga co-pilot atau tim dari Tiba Meka mahir dalam mengelolanya,” tutup Jarot.

Turut hadir pada pertemuan tersebut yaitu, Utusan dari Disperidagkop Kabupaten Manggarai Barat, para Pendiri KTMM, dan Tim Teknis dari Aplikasi Simpool. (Richard Bon)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini