Selasa, 23 April 2024

Perang Israel dengan Palestina Bukan Gara-Gara Rebutan Tanah, Melainkan Penjajahan!!

LEBANON — Konflik Palestina-Israel sejatinya disebabkan oleh aksi penjajahan oleh Israel, jadi bukan konflik lahan yang selama ini selalu dinarasikan golongan tertentu. Dan penjajahan Israel atas Palestina itu dimulai sejak tahun 1948 ketika negara Israel berdiri.

Negara Israel sendiri berdiri akibat runtuhnya kekuasaan Turki Ustmani, dan wilayah kekuasaannya di jazirah Arab dibagi-bagi oleh pemenang perang seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris, termasuk Palestina.

Presiden AS saat itu, Harry S Truman bahkan memberikan pengakuan 4 jam setelah negara Israel didirikan. Kemudian, kini dinarasikan oleh media barat dan pihak tertentu bahwa konflik Palestina-Israel adalah perebutan lahan, bukan penjajahan.

“Itulah pentingnya pengetahuan. Karena itu, umat Islam selalu dianjurkan bahkan diwajibkan untuk terus belajar dan tidak berhenti,” kata Duta Besar RI untuk Lebanon, Hadjriyanto Y Thohari dilansir dari laman resmi ormas Muhammadiyah, Senin (24/5/2021).

Hadjriyanto pun mengungkapkan kekhawatirannya tentang pengaburan isu penjajahan Israel ke Palestina. Sehingga, dukungan rakyat Indonesia juga memudarkan karena narasi-narasi salah yang diedarkan.

Baca Juga :  Militer Myanmar Menggila, Ratusan Pendemo Disandera dan Puluhan Orang Terbunuh

“Karena itu, saya berharap masyarakat terus mengakses sumber-sumber bacaan ilmiah dan tak lantas percaya dengan narasi umum di media massa,” pungkasnya.

Dari jalur gaza dilaporkan, Pemerintahan Hamas pada hari Sabtu (22/5) mengeluarkan ancaman warga Palestina untuk tidak berbicara tentang lokasi-lokasi yang ditargetkan Israel selama 11 hari pertempuran.

Seperti dilansir dari Jerusalem Post, peringatan yang dikeluarkan oleh Badan Keamanan Dalam Negeri (ISA) Hamas ini didasari oleh upaya meningkatkan tingkat kesadaran keamanan.

ISA memperingatkan warga Palestina terhadap transmisi informasi dan mengadakan percakapan yang tidak perlu terkait dengan apa yang terjadi selama agresi Israel, terutama tentang tempat dan situs yang menjadi sasaran.

ISA mengklaim bahwa Israel telah meningkatkan aktivitas intelijennya untuk mengumpulkan informasi tentang perlawanan dan gerakannya sebagai bagian dari upaya untuk memperbarui targetnya.

Badan keamanan Hamas juga memperingatkan warga Palestina agar tidak membuat pernyataan kepada pihak yang mencurigakan yang menyamar sebagai lembaga bantuan atau amal. (***/CP)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini