Sabtu, 27 Juli 2024

Sinergi IMI dengan Sirkuit Sentul Lahirkan Pembalap Handal 

BOGOR – Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo memastikan bakal bekerjasama dengan pengelola Sirkuit International Sentul untuk membangun kembali kejayaan Sirkuit Sentul sebagai arena balap otomotif yang pernah melahirkan pebalap motor dan mobil yang handal di dekade 90 dan 2000.

Kerjasama itu dikonkritkan melalui MoU antara IMI Pusat dengan manajemen Sirkuit Sentul di Bogor, akhir pekan kedua Januari 2021. Diharapkan dalam setahun, para pengurus IMI tingkat provinsi bisa bergantian mengadakan kegiatan olahraga otomotif di Sirkuit Sentul.

“Sebagai kick off, di Februari 2021 nanti IMI akan menggelar lomba balap motor bebek, sebagai wadah menampung anak-anak muda yang gemar balapan agar jangan sampai menyalurkan hasrat balapnya di jalan raya,” jelas Bamsoet, sapaan akrab Bambang yang juga Ketua MPR ini.

Lomba tersebut, tambahnya, juga sebagai pemanasan untuk menyelenggarakan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Balap Motor Bebek, memperebutkan Piala Presiden. Selain digelar di Sirkuit Sentul, IMI juga akan gelar kejurnas tersebut di berbagai daerah lain, bahkan hingga Papua.

Baca Juga :  Thailand Singkirkan Vietnam, Indonesia Benamkan Singapura

Turut hadir dalam acara penekenan MoU itu antara lain Dewan Pengawas IMI Kombes (Pol) Samsul Bahri dan Wakil Ketua Umum IMI Sadikin Aksa, serta tokoh olahraga balap nasional Ananda Mikola.Â

Ketua DPR RI ke-20 ini menekankan, keaktifan Sirkuit Sentul menggelar berbagai olahraga otomotif pada akhirnya akan merangsang lahirnya para pembalap Indonesia untuk bisa berkancah di level dunia. Dari 260 juta penduduk, seharusnya tidak sulit menemukan anak bangsa yang bisa menjadi atlit balap dengan kualitas mendunia.

“Namun kenyataannya atlet balap nasional yang mampu menembus level internasional masih sangat terbatas. Antara lain Ananda Mikola, Moreno Soeprapto, Rio Haryanto, Doni Tata, Dimas Ekky, Rafid Topan, Subhan Aksa, hingga Sean Gelael. Jumlahnya masih bisa dihitung jari,” tandas Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI dan juga petinggi ormas Pemuda Pancasila ini menilai, salah satu penyebabnya bisa jadi karena kurangnya event olahraga otomotif di berbagai daerah. Selain juga kurangnya sarana dan prasarana keberadaan sirkuit sebagai lintasan balap. (HUS)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini