BOGOR – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bogor menggelar Musyawarah Kota (Muskot) untuk memilih ketua baru masa jabatan 2021-2026 di Hotel Salak Heritage, Senin (5/4/2021). Melalui proses pemilihan demokratis yang disaksikan Walikota Bogor Bima Arya dan para Pejabat Forkomimda, pengusaha muda Almer Faiq Rusydi, secara aklamasi ditetapkan menjadi ketua.
Awalnya, ada dua calon Ketua Kadin maju dalam pemilihan, yakni Agus Junaedi dan Almer Faiq Rusydi. Namun dengan berbesar hati untuk kemajuan dan soliditas, Agus Junaedi mengundurkan diri. Sehingga sesuai AD/ART Kadin, pimpinan sidang yang disetujui peserta langsung menerapkan Almer Faiq sebagai Ketua Kadin hingga lima tahun mendatang.
Setelah dilantik oleh Cucu Sutara selaku Ketua Kadin Jawa Barat, Almer Faiq menyampaikan ucapan terima kasih kepada Panitia Muskot Kadin ke VII dan semua pihak yang ikut menyukseskan kegiatan Muskot, dan juga kepada para pengusaha Kota Bogor yang telah memberikan kepercayaan dan mendukung dirinya mengemban jabatan ketua.
“Saya berharap kita selalu bisa bersinergi, sebab Kadin ini bukan milik ketua saja, bukan milik kelompok usaha tertentu saja, tapi Kadin adalah milik kita bersama. Mari kita bersinergi di masa pandemi Covid ini, sehingga Kadin Kota Bogor dapat memberikan kontribusi untuk kebangkitan ekonomi negeri,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Almer pun mengaku sangat menghormati keputusan Agus Junaedi yang mundur dari pencalonan. “Saya sangat menghormati keputusan Bapak Agus yang mengundurkan diri sebagai calon ketua Kadin, dan tentunya saya wajib mengucapkan terimakasih atas sikap profesional beliau,” kata Almer.
Ia menambahkan, selaku ketua formatur dia pun telah menetapkan empat anggota formatur untuk menyusun kepengurusan Kadin Kota Bogor periode 2021-2026. Keempatnya, adalah ketua Kadin terdahulu–Erik Suganda, Felix Marta, Dida Wahyudi dan Deni Andrianto.
Harapan Walikota
Usai membuka acara Muskot, Wali Kota Bima Arya mengatakan, dilihat dari UU no 1 tahun 1987, tujuan Kadin ada dua, pertama membina dan mengembangkan pengusaha, kedua membangun iklim usaha yang kondusif. “Besar harapan saya kembali lagi semua kepada tujuan dari Kadin yang kedua tadi siapapun ketua yang terpilih kalau tidak berhasil mengembalikan ketujuan awal dianggap gagal,” ujar Bima.
“Dan saya mendapat info bahwa Kadin mengadakan pelatihan UMKM, memberdayakan pelaku wisata, fokus untuk melakukan coaching untuk para milenial. Saya berharap betul nanti Ketua Kadin bisa duduk bersama saya, Bappeda, Disperindag dan UMKM untuk menindaklanjuti program bersama,” jelasnya.
Bima juga menegaskan, Kadin jangan bertujuan untuk membagi-bagikan proyek. “Saya tantang ketua terpilih, pada 2024 berapa pengusaha baru yang dicetak oleh Kadin dan berapa PAD yang dihasilkan. Jangan disederhanakan untuk membangun kondusifitas dengan membagi bagi proyek APBD. Jadi Kadin harus menunjukan kinerja dan program nya,” pungkasnya. (CP/**)