Jumat, 19 April 2024

Tingkatkan Keamanan Negara, TNI Harus Bentuk Tim Tanggap Insiden Siber

JAKARTA —  Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama Kementerian Pertahanan didorong untuk membentuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT) atau Tim Tanggap Insiden Siber demi meningkatkan Keamanan Indonesia, seperti halnya yang sudah dilakukan oleh Polri dan Kejaksaan yang digunakan untuk penegakan hukum.

“Ke depan, kita berharap Kementerian Pertahanan dan TNI dapat membentuk CSIRT untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara,” kata Hinsa Siburian meresmikan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) Kementerian PPN/ Bappenas di Jakarta, Jumat (19/11/2021).

Menurut Hinsa, berbagai lembaga penegak hukum telah memiliki CSIRT masing-masing, seperti lembaga kepolisian dan kejaksaan yang memiliki tugas untuk memberantas masalah kejahatan siber dan menegakkan hukum di bidang tersebut.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) juga memiliki CSIRT karena ruang siber sudah digunakan oleh oknum-oknum pelaku kejahatan siber untuk melakukan transaksi kejahatan.

“Misalnya teroris untuk merekrut atau mendukung logistik, mereka bermain di ruang siber. Demikian pula narkotika, untuk transaksi, jual beli, dan lain sebagainya,” ucap mantan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu.

Baca Juga :  LPPI Berharap Presiden Jokowi Tunjuk Jenderal Dudung Jadi Panglima TNI

Terkait dengan pertahanan, Hinsa menekankan bahwa berbagai lembaga pertahanan di negara lain telah mengintegrasikan teknologi perang mereka dengan ruang siber, seperti untuk meningkatkan akurasi rudal hingga melakukan sabotase lawan.

Selain itu, terdapat jenis-jenis serangan lain, seperti mencuri data, merusak data, hingga menggunakan data untuk mempermalukan pihak-pihak tertentu atau menimbulkan kekacauan di dalam negara.

Oleh karena itu, Hinsa mengingatkan TNI untuk segera membentuk CSIRT dan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia guna beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Sebab jika tidak menyetarakan teknologi pertahanan dengan negara lain, maka Indonesia akan tertinggal.

“Makanya kita harus meningkatkan pertahanan dengan membangun CSIRT. Ini nanti diharapkan aktif dan harus 24 jam, karena kita tidak bisa mengatur serangan itu jam berapa, mau siang ataupun malam,” pungkas Hinsa. (***/CP)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini