Latest Post

Home / Polhankam

Jumat, 20 Juni 2025 - 05:49 WIB

Empat Pangkalan Udara Naik Status, TNI AU – Thailand Kolaborasi Tempur

Kabarindo24jam | Jakarta – Empat pangkalan Angkatan Udara (Lanud) dan satu Lanud Pendidikan mendapatkan kenaikan status dari tipe B menjadi tipe A. Kenaikan status lanud tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 8 Tahun 2025 tentang Peningkatan Status 4 Pangkalan TNI Angkatan Udara dan 1 (Satu) Pangkalan TNI Angkatan Udara Pendidikan dari Tipe B Menjadi Tipe A.

“Lima lanud yang dinaikkan statusnya meliputi Lanud Soewondo di Sumatera Utara, Lanud Husein Sastranegara Jawa Barat, Lanud Anang Busra Kalimantan Utara, Lanud Raden Sadjad Kepulauan Riau, dan Lanud Pendidikan Sulaiman Jawa Barat,” sebut Keppres Nomor 8 dikutip dari laman Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kementerian Sekretariat Negara, Kamis (19/6/2025).

Adapun pendanaan yang diperlukan dalam peningkatan status empat pangkalan TNI AU dan satu pangkalan TNI AU pendidikan tersebut bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara. Keppres tersebut ditetapkan Presiden Prabowo pada 29 April 2025 dan mulai berlaku sejak ditetapkan.

Baca Juga :  Konferensi PUIC Tegaskan Negara Islam Jadi Kekuatan Baru Dunia

Sementara itu, Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Dispenau) melaporkan bahwa TNI AU dan Angkatan Udara Thailand (Royal Thai Air Force/RTAF) menggelar uji kemampuan pelaksanaan operasi udara skala besar dan kompleks dengan menggelar Latihan Large Force Employment (LFE) di Wing 1, Pangkalan Udara Korat, Thailand, Selasa (17/5).

Latihan tersebut merupakan salah satu tahapan puncak dari seluruh rangkaian latihan bersama (latma) Elang Thainesia XX/25. Diketahui, latihan ini menjadi sarana untuk meningkatkan interoperabilitas; mengasah kemampuan awak pesawat dan kru pendukung; menguji sistem komando dan kendali (command and control); serta mengevaluasi doktrin dan taktik tempur yang digunakan bersama.

Dalam pelaksanaannya, penerbang kedua angkatan udara melaksanakan skenario pertempuran yang menuntut koordinasi serta integrasi pesawat tempur dari berbagai jenis dan peran dalam satu misi terpadu. Untuk itu, TNI AU mengerahkan unsur pesawat tempur T-50i serta pesawat tempur F-16. Sementara itu, RTAF melibatkan pesawat T-50TH dalam simulasi tempur bersama.

Baca Juga :  Laksamana Made Wira Diganti, Laksma Tunggul Kadispenal Baru

“Para penerbang dari TNI AU dan RTAF melaksanakan skenario tempur realistis yang menuntut keunggulan dalam hal komunikasi, perencanaan, serta pengambilan keputusan secara cepat dan tepat,” ujar Komandan Skadron Udara 15, Letkol Pnb Hendry Yulavitra Y dikutip dari keterangan Dispenau, Kamis (19/6).

Hendry menambahkan, konsep LFE mencakup karakteristik utama, antara lain skala operasi besar, integrasi beragam platform pesawat, koordinasi lintas satuan yang intensif, serta perencanaan yang terstruktur dan matang. TNI AU dan RTAF berkomitmen menunjukkan kesiapan tempur sekaligus memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama militer dalam diplomasi pertahanan. (Man/*)

Share :

Baca Juga

Polhankam

Dampak Konflik Internasional, Panglima TNI Lakukan Antisipasi

Polhankam

Madrasah PPP Gembleng Kader menjadi Transformatif dan Militan

Polhankam

Asops KSAU dan Kadispotrudau Dikukuhkan, Kapal Selam Nagapuspa Ganti Komandan

Polhankam

Jenderal Budi Instruksikan TNI dan BNPT Usut Tuntas Teror Bom di Saudi Airlines

Headline

Kontroversial dan Dikritisi, Penulisan Ulang Sejarah Terus Berlanjut

Hankam

Indonesia Gelontorkan Ratusan Triliun Borong Jet Tempur

Polhankam

Prabowo Akhiri Polemik, Tegaskan 4 Pulau Milik Aceh

Polhankam

Pasukan Gerak Cepat TNI AU Lakukan Validasi Organisasi