Minggu, 19 Oktober 2025

Sumber Daya Manusia Polri Harus Miliki Kompetensi, Kepemimpinan dan Etika

Kabarindo24jam.com | Jakarta – Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Prof. Chryshnanda Dwilaksana menegaskan pentingnya peran Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri sebagai pusat keunggulan (center of excellence) dalam membentuk sumber daya manusia (SDM) Polri yang unggul, bermoral, dan berintegritas.

Hal tersebut disampaikan Komjen Chryshnanda selaku Kepala Lemdiklat Polri saat membuka Sidang Pleno Dewan Pendidikan dan Pelatihan (Wandiklat) Polri Tahun Anggaran 2025 di Jakarta pada Rabu (15/10/2025), yang dihadiri Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo, Irwasum Polri Komjen Wahyu Widada, para Wakil Kapolda serta jajaran kepala satuan pendidikan Polri di seluruh Indonesia.

 

Dalam sambutannya, Chryshnanda menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya sidang pleno yang mengusung tema “Membangun Keutamaan Pendidikan yang Berbasis Moral dan Literasi untuk Mewujudkan Polisi sebagai Penjaga Kehidupan, Pembangun Peradaban, dan Pejuang Kemanusiaan.”

“Kita semua memiliki tanggung jawab besar dalam membangun SDM Polri guna mencapai keutamaan dalam pemolisian yang berlandaskan pada nilai-nilai kemanusiaan, keteraturan sosial, dan peradaban,” ujar Komjen Pol Prof. Chryshnanda Dwilaksana, dalam keterangannya yang dikutip pada Kamis (16/10/2025).

Ia menegaskan bahwa pendidikan kepolisian harus adaptif terhadap perkembangan zaman, dengan terus mengkaji dan mengembangkan kurikulum, metode, serta pola pelatihan yang relevan. Hal itu sejalan dengan empat arah transformasi Polri, yakni transformasi organisasi, operasional, pelayanan publik, dan pengawasan.

“Jantung dari transformasi Polri adalah SDM. Karena itu, SDM Polri tentu saja harus unggul, memiliki kompetensi teknis, kepemimpinan, dan etika, serta mau melakukan perubahan kultur ke arah yang lebih baik,” tegasnya.

Chryshnanda juga menekankan bahwa Lemdiklat Polri harus menjadi lembaga pendidikan yang berbasis moral dan literasi, dengan tujuan mencetak peserta didik yang mahir, patuh hukum, berintegritas, dan berkepribadian terpuji.

Ia pun menolak keras praktik keliru yang masih ditemukan dalam pendidikan, seperti kekerasan, arogansi, dan budaya transaksional. “Lemdiklat Polri harus terus beradaptasi dan berinovasi dengan menyusun kurikulum yang up to date, menyiapkan tenaga pendidik dan pengasuh yang kompeten serta bijaksana, dan menolak segala bentuk budaya kekerasan dalam pendidikan,” katanya.

Kalemdiklat Polri juga berharap hasil sidang pleno Wandiklat 2025 dapat menghasilkan keputusan strategis untuk penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan tahun 2026 yang lebih baik, sekaligus menjadikan Lemdiklat Polri sebagai ikon kebhinekaan, toleransi, anti-narkoba, dan anti-korupsi di era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0. (Cky/*)

redaksi
redaksihttps://kabarindo24jam.com
Redaksi media Kabarindo24jam.com

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini