Home / Ekonomi / Headline

Selasa, 26 Januari 2021 - 11:31 WIB

Lonjakan Investasi di Luar Pulau Jawa Dorong Pemerataan Ekonomi

JAKARTA — Upaya pemerataan ekonomi yang dilakukan Pemerintah dengan memberikan insentif untuk merangsang investor masuk ke luar Pulau Jawa tidak sia-sia. Hal itu dapat dilihat dari kenaikan realisasi investasi sepanjang 2020 di luar Jawa (Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua) mencapai Rp 417,5 triliun atau 50,5 persen dari total realisasi investasi.

“Ini mulai mengungguli Jawa yang mencapai Rp408,8 triliun (49,5 persen),” ungkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam laman resminya, Selasa (26/1/2021). Capaian ini, tambahnya, menunjukan bahwa Jawa bukan lagi satu-satunya tujuan investor untuk menanamkan modalnya.

“Ini jadi bukti bahwa investor, baik dari dalam maupun luar negeri, tidak lagi menjadikan Jawa sebagai satu-satunya alternatif untuk menanamkan investasinya. Ini penting dicermati kedepannya,” kata Bahlil seraya menambahkan kini investor mulai melihat wilayah di luar Jawa semakin prospektif untuk investasi .

Baca Juga :  Kasetukpa Polri Tegaskan Korps Resimen Siswa SIP Arena Belajar Jadi Pemimpin

“Jadi sekarang ekonomi mulai merata di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua. Bahkan mungkin menurut saya ke depan dalam rangka hilirisasi dan transformasi ekonomi, di wilayah timur, Kalimantan, Sumatera, itu akan lebih melambung dari Jawa,” ujar mantan Ketua Umum HIPMI ini.

Dijelaskannya, bahwa sejak awal kepemimpinan Presiden Jokowi, pemerintah melalui BKPM menawarkan banyak alternatif lokasi investasi kala investasi masuk. Bahkan, Pemerintah memberikan insentif yang lebih baik bagi investor yang mau berinvestasi di luar Jawa.

“Esensinya, pertumbuhan ekonomi itu penting, tapi jauh lebih penting pemerataan pada wilayah-wilayah di NKRI. Itulah pikiran dan tekad Presiden Jokowi untuk membangun Indonesia dari Sabang sampai Merauke, tidak membangun pada satu wilayah tertentu,” ujar Bahlil.

Baca Juga :  Janji Gaji Rp10 Juta per KK, Dedi Mulyadi Dinilai Sesat Pikir Soal APBD

Dari data BKPM, sepanjang 2016-2020 investasi di luar Jawa terus bergerak naik. Pada 2016, proporsi realisasi investasi di Jawa mencapai 53,6 persen, sedangkan di luar Jawa mencapai 46,4 persen. Pada 2017, proporsi investasi luar Jawa sempat turun menjadi 43,7 persen sementara di Jawa mencapai 56,3 persen.

Lalu di 2018 proporsi investasi di luar Jawa tumbuh tipis menjadi 43,8 persen sementara investasi di Jawa mencapai 56,2 persen. Selanjutnya pada 2019 investasi luar Jawa mencapai 46,3 persen dan di Jawa sebesar 53,7 persen. Baru pada 2020, investasi luar Jawa melampaui investasi di Jawa menjadi 50,5 persen sementara investasi di Jawa mencapai 49,5 persen. (**/CP)

Share :

Baca Juga

Ekonomi

Pemkab Bogor Tak Anggarkan Pelatihan Pengurus Koperasi Merah Putih

Ekonomi

Perumda Air Minum Tirta Pakuan ‘Jualan’ Training Center

Headline

Program Infrastruktur dan Pendidikan di Kabupaten Bogor “Dipelototi’ KPK

Bogor Raya

Dampak Demo Sopir Truk : Stok Langka, Harga Melonjak!

Ekonomi

Laba Anjlok Drastis,PT Gudang Garam Bangkrut?

Bogor Raya

Pasar Gembrong dan Jambu Dua Diresmikan? Wali Kota Beri Syarat Khusus

Ekonomi

Hati- hati,QRIS Bisa Jadi Jerat Maut Digital

Ekonomi

Spesial HUT Jakarta, Transportasi Publik Hanya Rp 1 untuk Semua Warga