Sabtu, 20 April 2024

HMI Desak Polri Tindak Tegas Provokator yang Menghambat Penanganan Covid-19

JAKARTA — Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mendorong Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menangkap orang-orang yang menjadi provokator atau penggerak rencana aksi kerusuhan di Tanah Air terkait dengan penanganan Covid-19.

“Saya rasa Polri harus bekerja cepat dan tegas, bila perlu tangkap saja kemudian proses hukum mereka yang mau bikin rusuh,” kata Ketua Umum PB HMI Majelis Penyelamat Organisasi (MPO) Ahmad Latupono, melalui siaran persnya yang diterima, Minggu (25/7).

Sebelumnya diberitakan, banyak beredar poster-poster ajakan untuk melakukan aksi demonstrasi penolakan kebijakan Pemerintah terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di beberapa daerah di Indonesia.

Menurut Ahmad, di tengah situasi nasional yang sedang menghadapi pandemi Covid-19, kondisi Indonesia saat ini begitu memprihatinkan. Pemerintah berupaya mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk menekan angka positif Covid-19.

Namun, sangat disayangkan, di saat Pemerintah bekerja ekstra untuk menangani pandemi tersebut, masih ada beberapa kalangan dan kelompok-kelompok tertentu yang justru memanfaatkan situasi demi kepentingan kelompok.

Baca Juga :  Awas! PPATK Pantau Ketat Transaksi Keuangan Pejabat dan Kepala Daerah

Melihat situasi tersebut, PB HMI MPO mengaku tidak habis pikir terhadap kelompok yang mengambil kesempatan di tengah situasi seperti sekarang ini. “Aneh juga rasanya, terkhusus kepada mereka yang oportunis terhadap kondisi bangsa seperti saat ini,” ujar dia.

Seharusnya, kata dia, semua elemen bangsa ikut membantu kerja pihak-pihak, khususnya Pemerintah, dalam upaya memutus mata rantai penularan Covid-19 di Tanah Air.

Karena itu, PB HMI MPO meminta kepada aparat penegak hukum menangkap pihak-pihak yang disinyalir membuat situasi semakin kacau dan tidak terkendali. Ia meminta Polri supaya bekerja cepat, tepat, dan efisien memberangus kelompok atau pihak yang hendak membuat kekacauan.

Apalagi, beberapa waktu terakhir kasus terkonfirmasi positif Covid-19 masih tinggi, sehingga dikhawatirkan semakin memperburuk keadaan. “Pemerintah lagi fokus menangani Covid-19, mereka malah mau bikin rusuh, kan ini bahaya,” katanya. (***/Tian)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini