Sabtu, 20 April 2024

Ratusan Ribu Personil Polri, TNI bersama Instansi Terkait Dikerahkan untuk Pengamanan Perayaan Idul Fitri

JAKARTA —  Dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri 1443 H, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bersama jajaran TNI dan instansi terkait lainnya menggelar operasi berlabel Operasi Ketupat pada 6-17 Mei 2021. Operasi gabungan ini bertugas untuk pengamanan, pengaturan lalu lintas dan penyekatan terhadap pemudik.

Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Istiono mengungkapkan, bahwa jumlah personel dalam Operasi Ketupat 2021 tersebut terdiri dari 90.502 personel Polri, 11.533 personel TNI dan 52.880 personel instansi terkait seperti Dinas Perhubungan, Satpol PP dan Jasa Marga.

Dalam keterangan persnya di markas Polda Metro Jaya, Rabu (5/5/2021), Irjen Istiono mengatakan personel gabungan akan disebar di 381 pos penyekatan. “Ratusan ribu personel diturunkan untuk mengantisipasi masyarakat yang masih berniat dan akan melaksanakan mudik tahun ini,” paparnya.

Selain itu, Polri menyiapkan 1.536 pos pengamanan untuk mengantisipasi kemungkinan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Kemudian, Polri menyediakan pula 596 pos pelayanan dan 180 pos terpadu.

“Itu semua untuk pengamanan pusat keramaian, pusat perbelanjaan, stasiun, bandara, terminal, pelabuhan, serta tempat wisata. Kita ingin memastikan masyarakat dapat merayakan lebaran dalam suasana aman, nyaman dan kondusif,” imbuhnya.

Baca Juga :  Empat Tahun Berdiri, Serikat Media Siber Indonesia Rangkul Ribuan Perusahaan Pers

Sementara itu, lanjut dia, sebanyak 4.276 personel akan ditempatkan di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya. Hal itu, dikarenakan wilayah tersebut merupakan wilayah hukum Polda Metro Jaya-Kodam Jaya dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Diketahui, Polda Metro Jaya juga menempatkan personel tersebut pada 14 titik penyekatan dan 17 titik pemeriksaan atau check point. Selanjutnya, tujuan Operasi Ketupat 2021 yaitu penyekatan akses masuk dan keluar Jabodetabek serta pengamanan dan pengawasan protokol kesehatan.

Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan bahwa segala bentuk aktivitas mudik, akan ditiadakan selama Ramadhan dan Idul Fitri 2021 untuk menekan laju penyebaran Covid-19.

“Kita mohon jajaran pemerintah daerah dan masyarakat agar dapat menjadi agen promosi kesehatan yang baik dengan berlandaskan satu narasi dari pemerintah,” katanya.

Selain itu, Wiku mengatakan bahwa kegiatan mudik tahun ini akan memungkinkan interaksi langsung saat memasuki wilayah baru, sehingga potensi resiko penularan Covid-19 akan lebih cepat.

Kemudian, Ia menjelaskan pentingnya pemahaman protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 merupakan hal yang paling penting. “Kita harus tetap disiplin melakukan 3M, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan,” pungkasnya. (***/Husni)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini