Sabtu, 20 April 2024

Spekulasi Penyebab Kebakaran Lapas Tangerang Harus Dihentikan

TANGERANG — Menyusul musibah kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tangerang-Banten, pada Rabu 8 September 2021, beragam spekulasi dan juga hoax seputar penyebab kebakaran bermunculan di tengah masyarakat. Bahkan, beberapa media massa pun ikut menayangkan berita penyebab kebakaran yang bukan dirilis oleh lembaga berwenang.

Karena itu, tak sedikit elemen masyarakat yang merasa risih dan kemudian mengeluarkan himbauan agar masyarakat tak begitu saja mempercayai informasi berbau spekulatif itu, karena kebenarannya diragukan. Karena itu, Publik sebaiknya bersabar dan tidak turut terlibat menyebarkan berita hoax soal musibah kebakaran lapas Tangerang.

“Kami sangat menyesali adanya berbagai statemen dugaan dan spekulasi penyebab kebakaran yang muncul di berbagai media yang tidak dapat dipertanggung -jawabkan kebenarannya. Lebih baik kita tunggu hasil investigasi Polisi dan pihak terkait,” kata Koordinator Lembaga Aksi dan Kajian Strategis Indonesia (LAKSI) Azmi Hidzaqi

Dalam siaran persnya yang diterima pada Rabu (15/9/2021), LAKSI menyatakan turut berduka cita yang mendalam terkait musibah kebakaran di Lapas Tangerang yang menewaskan 44 orang. Kami ucapkan bela sungkawa kepada para keluarga korban,” ujar Azmi.

Baca Juga :  Warga Perantauan Desak Polri Usut Pesta Ultah Gubernur Jawa Timur di Tengah Pandemi Covid-19

Untuk menepis sekaligus membantah isu atau info spekulatif, Azmi berharap pihak kepolisian dapat segera menguak faktor penyebab musibah tersebut. Hasil investigasi Polisi, tentu saja dapat dipercaya oleh masyarakat.

“Selain itu, kami meminta kepada para pengamat dan bahkan juga kaum politisi agar bersabar dan menahan diri dengan tidak memberikan statement yang dapat menggiring opini sehingga menimbulkan spekulasi,” kata Azmi.

LAKSI juga meminta masyarakat untuk tidak memberikan opini dan narasi yang spekulatif seperti berita hoax. “Jangan berandai-andai, soal penyebab musibah itu, dan jangan buat opini dengan narasi-narasi yang dapat menyudutkan pihak Dirjen Pemasyarakatan,” imbuhnya.

Seperti diketahui, amuk si jago merah terjadi diduga akibat korsleting listrik. Api membakar sebagian bangunan Lapas selama kurang lebih dua jam sejak pukul 01.45 WIB dan berhasil dipadamkan pukul 03.00 WIB.

Dugaan awal, kebakaran terjadi karena korsleting listrik di Blok C2 Lapas kelas 1 Tangerang. “Semoga dengan adanya musibah kebakaran ini dapat dijadikan pelajaran untuk segera dilakukan pembenahan ke arah yang lebih baik di seluruh Lapas,” pungkasnya. (CP)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini